Mohon tunggu...
Usniaty
Usniaty Mohon Tunggu... Jurnalis - Publisher

â–¡ Spesifikasi Komunikasi Massa, Publisher, Trampil menulis melalui berbagai flatform media, penulis, esai, sastra, artikel, dan penulis buku Ontologi Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Ketika Sang Hamba Bercerita kepada Tuhan"

12 Februari 2019   17:12 Diperbarui: 12 Februari 2019   18:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang Petang..  
mata memandang dinding pun seperti terbentur batas...
maka hanya merunduk menjatuhkan semua 

beban di atas lantai.....
hanya diatas lantai
meletakkan dahi..
hanya di situ penghargaan  ...
yang tinggi

Berceloteh panjang dan lama...
Sampai tungkai gemetar diam
Disitu Keluhan dirindukan..
Pinta yang diharapkan..Keinginan yang diwujudkan..

Karena waktu seperti berlari..
dan kita sangat-sangat kecil.. di semesta ini... Pada Pemilik Alam kita mengangkat tangan...
Menyembahkan keluhan dan keluhan saja...
Mau di apa

Manusia memang begitu
Kelihatan atau sembunyi...
Kecemasan tergambar jelas ti tiap-tiap wajah yang bercerita

Tatapan yang gundah gulana...         Harapan...                                                   Hanya satu
Ingin baik-baik saja..

Satu noktah yang telah tersurat Rejeki takkan berlari rejeki akan datang menghampiri.. Hingga tiap  doa selalu mengharapkan kecukupan untuk hari ini dan bersyukur itu hasil celoteh panjang dengan Tuhan... 

Ketika sang hamba itu di peluk dengan Ketentraman hati yang tiada tara..dan hikmah yang tersirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun