Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kriminalisasi FPI?

22 Januari 2017   04:31 Diperbarui: 22 Januari 2017   06:52 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dasar Partai Politik kehilangan keberanian untuk " mengkritisi kebijakan Pemerintah,maka muncullah FPI yang berani mengambil peran Partai Politik yang berani bersikap " oposisi " terhadap Pemerintah.

Lewat serangkaian aksi demo damai, ,serangkaian ceramah di acara pengajian,kemudian beragam kegiatan tersebut di0ancar luaskan lewat media sosial ,maka sikap " oposisu " FPI menyebar viral cetar membahana dan mampu mengguncang istana.

Pemerintah dibikin tidak nyenyak tidur,beragam isu  yang dilempar di media sosial lewat orator ulung FPI yaitu Habib Rizieq bikin Pemerintah kelabakan kebakaran jenggot untuk menangkis isu tersebut.

Bisa dikatakan FPI dengan Habib Rizieq berada digaris depan menentang ,mengkritisi kebijakan Pemerintah yang dinilainya bertentangan dengan Pancasila,UUD45,Bhinela Tunggal Ika dan NKRI.

Apakah sikap FPI yang begitu lantang disaat ParPol tidak punya keberanian untuk menyuarakannya tersebut dimanfaatkan oleh pihak lain untuk " menyerang " kebijakan Pemerintah ,tidak ada yang tahu,yang jelas ada pihak lain yang diuntungkan oleh sikap " oposisi " FPI terhadap Pemerintah.

Intinya telah terjalin  kerja tidak sama sama tapi saling menguntungkan antara FPI cs disatu sisi dan pihak lain disisi lain dalam menggalang opini menentang kebijakan Pemerintah. dan hasilnya memang ada dan terasa terutama di media sosial dan di Forum " Pengajian " dimana Pemerintah di bully habis habisan dan Pemerintah mengalami " delegitimasi."

Pada titik inilah muncul reaksi balasan berupa gerakan melawan " hoax " dimana suara FPI cs dipersepsikan sebagai " penyebar Hoax ",serangkaian situs yang dinilai menyebar hoax berhasil ditutup,tapi disaat bersamaan muncul banyak situs baru penyebar hoax.

Penutupan situs hoax dinilai belum memadai,sehinggà muncul wacana kriminalisasi sumber hoax,beragam aksi penangkapan,aksi pelaporan ke polisi terhadap petinggi FPI, aksi pemanggilan petinggi FPI oleh pihak kepolisian oleh sebagian orang dinilai sebagai bentuk kriminalisasi terhadap FPI beserta jajarannya,dalam hal ini FPI cs beserta jajarannya dipersepsikan sebagai pembuat hoax,sekaligus penyebar hoax.

Yang jelas telah terjadi pergumulan sengit  antara FPI cs disatu sisi dan Pemerintas cs disisi lain dalam saling menuduh perihal " hoax ", terjadi perang opini masing-masing pihak dan suasana kian memanas, apakah berakhir dengan happy ending ataukah konflik horizontal???tidak ada yang tahu....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun