Mohon tunggu...
usman santosa
usman santosa Mohon Tunggu... Dokter - ...

Pencinta Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hukum Tumpul ke Ahok Tajam ke Ulama

24 Februari 2017   05:52 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:41 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kubu yang berseberangan dengan kubu Ahok,lalu menggelar aksi bela Islam beberapa kali yang ditunjukkan lewat aksi demo damai,orasi/ ceramah pengajian mengkritisi kubu  Ahok,terkhusus Ahok itu sendiri lalu membuat berita di media sosial merasa diperlakukan tidak adil oleh aparat penegak hukum,terkhusus aparat kepolisian.

Kriminalisasi Ulama yang berada dibelakang aksi demo damai dirasakan,Habib Rizieq Shihab dikriminal terkait " penodaan Pancasila " Bahtiar Natsir diperiksa polisi terkait Tindak pidanaPencucian Uang ( TPPU ) karena Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang dipimpin beliau menghimpun dana sumbangan dari masyarakat untuk membiayai aksi demo damai.

Munarman sebagai pengurus FPI juga dikriminalisasi terkait ucapan beliau perihal pecalang di Bali,yang oleh sebagian masyarakat Bali dinilai " menodai " ...

Satu hal yang jelas Ahok sudah duduk sebagai terdakwa,sedang Habib Rizieq,Bahtiar Natsir,Munarman belum duduk sebagai terdakwa terkait kasus yang mereka alami dan oleh sebagian pihak beliau beliau tersebut dinilai telah dikriminalisasi,betul tidaknya tidak ada yang tahu,yang jelas perihal " kriminalisasi " ulama tersebut telah disuarakan dimedia massa bahkan telah disuarakan di Gedung DPR.

Intinya adalah kontroversi antara kubu Ahok melawan kubu bukan Ahok akan selalu digoreng,selalu dikabarkan,selalu disebarkan dengan " kemasan " sesuai kepentingan pihak yang lagi bersaing untuk mendapat simpati publik Jakarta,tujuannya jelas untuk memenangkan Pilkada Jakarta,sedang untuk tujuan berikutnya untuk hadapi musim Pemilu 2019, ibaratnya soal Ahok melawan bukan Ahok sebagai laga pemanasan .

Tolok ukurnya sangat jelas,siapa yang pandai meraih simpati publik,potensi menang makin besar,tentunya juga harus disinergikan dengan beragam ” manuver " lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun