Mohon tunggu...
Uruqul Nadhif Dzakiy
Uruqul Nadhif Dzakiy Mohon Tunggu... Peneliti -

Saya seorang peneliti di bidang manajemen teknologi dan entrepreneurship, berdomisili di kota Bandung http://www.uruqulnadhif.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi

7 Agustus 2016   10:08 Diperbarui: 7 Agustus 2016   10:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin siang secara tidak sengaja saya mendapatkan buku karangan Prof. Sahari Besari dari Teknik Sipil ITB dari seorang pedagang buku depan Salman. Buku tsb berjudul "Teknologi di Nusantara : 40 abad hambatan inovasi". Setelah selesai baca buku ini, ada beberapa poin yang menjadi inti dari buku ini :

1. Penulis menggunakan definisi inovasi linear dimana menempatkan riset ilmu dasar sbg basis, disusul terapan, adopsi teknologi, dan market. Ini sama dg apa ditulis Zuhal (2010), "Knowledge Platform Kekuatan Daya Saing & Innovation".
2. Penulis berkesimpulan bahwa Indonesia tdk memiliki basis keilmuan sains dan teknologi yg kuat jika ditinjau dari sisi sejarah dan budaya.
3. Kapitalisme adalah satu syarat untuk menumbuhkan budaya inovasi, maka mutlak bagi bangsa ini untuk mereformasi irasionalitas budaya yg ada dan secara kontinu mengadopsi budaya barat yg progresif.

Dari petikan kesimpulan buku di atas, saya mengajukan kritik :
1. Penulis memaknai inovasi dalam realitas yg sempit, western-minded tanpa menelusuri proses inovasi yg gunakan relasi-relasi 'acak'.
2. Penulis terlalu menempatkan bangsa Indonesia sbg subordinat bangsa Barat padahal bangsa ini juga memiliki karakter progresif untuk berinovasi (sebut saja konsep pertanian subak di Bali sbg contoh).
3. Penulis kurang mendalam meriset budaya Indonesia yg berhasil menciptakan karya-karya di bidang teknologi. Ini menjadikan penulis terlalu cepat berkesimpulan bhw orang Indonesia harus berpola pikir barat untuk bisa maju.
4. Saya kira terlalu jauh menempatkan kapitalisme sbg syarat tumbuhkembangnya budaya saintek. Intinya inovasi itu pada adopsi teknologi untuk menjawab persoalan masyarakat. Proses ke sana tak melulu pakai sistem pasar yg bersaing bebas, bisa dg sistem kooperatif (perlu penelitian lebih lanjut).

Biarpun banyak pertanyaan saya yg belum terjawab dari buku ini, setidaknya ada teknolog Indonesia yang membicarakan teknologi itu sendiri apalagi konteknya Indonesia. Terima kasih Pak Sahari !

*) Diambil dari status penulis di facebook pada 27 Juni 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun