Mohon tunggu...
Daniel William
Daniel William Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selatan Pulau Jawa yang "Butuh Kesetaraan"

15 Desember 2017   08:03 Diperbarui: 26 Desember 2017   22:47 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ragamnama.blogspot.co.id

Mendengar kata PANTURA tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun, bagaimana dengan PANSELA? Hal tersebutlah yang menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah Indonesia, melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk melaksanakan pembangunan di PANSELA. 

PANSELA atau Pantai Selatan Pulau Jawa merupakan lokasi diadakannya proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa. Proyek yang rencananya akan menghubungkan bagian selatan Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur, ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di bagian selatan Pulau Jawa serta mengurangi kesenjangan antara selatan Pulau Jawa dengan utara Pulau Jawa.

1.602,89 km. Angka tersebut merupakan total panjang dari Jalur Lintas Selatan. Tentu bukan angka yang kecil dan tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit untuk mencapai angka tersebut. Dana yang digunakan dalam proyek ini bersumber dari APBD kabupaten/kota dan provinsi yang terkait serta APBN.

Hingga tahun 2015, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 2,423 triliun untuk pembangunan Jalur Lintas Selatan di Provinsi Jawa Timur dengan rincian Rp 1,698 triliun dari APBN, Rp 625 miliar dari APBD Provinsi Jawa Timur serta Rp 100 miliar dari APBD kabupaten atau kota yang terkait. 

Akan tetapi, dana yang telah dikucurkan hingga tahun 2015 tersebut masih belum cukup mengingat proyek yang masih belum terselesaikan. Akibatnya, selain menggunakan dana dari APBD dan APBD, proyek ini juga menggunakan dana pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB). US$ 250 ribu atau Rp 3,2 triliun merupakan jumlah dana pinjaman yang didapat dari IDB. Hal ini dikarenakan biaya pembangunan yang cenderung bertambah, seperti penanggulangan bencana alam yang menghambat jalannya proyek.

Hingga tahun 2017, di Provinsi Jawa Timur, pembangunan jalur lintas selatan masih kurang 220 km lagi dari total 676 km. Tentu kekurangan tersebut bukan jumlah yang sedikit mengingat proyek yang dimulai dari tahun 2002 tersebut. 

Masih adanya jalan yang belum terselesaikan ini juga merupakan akibat dari biaya pembangunan yang cenderung bertambah. Oleh karena itu, penting bagi Pemerintah sebagai pelaksana untuk terus meninjau mengenai pembiayaan pembangunan Jalur Lintas Selatan Pulau Jawa agar selesai dengan tepat waktu, yakni tahun 2018.

Selain perlunya peninjauan mengenai pembiayaan, penting bagi Pemerintah sebagai pelaksana proyek untuk meninjau perekonomian selatan Pulau Jawa. Hal tersebut menjadi penting mengingat tujuan dari pembangunan Jalan Lintas Selatan ini yakni mengurangi kesenjangan antara selatan dengan utara Pulau Jawa. 

Pengurangan kesenjangan tentu tidak dapat menunggu waktu yang tepat. Pengurangan kesenjangan harus dilaksanakan secepatnya agar pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak hanya terjadi di satu titik atau satu kawasan, melainkan merata di seluruh wilayah.

Tidak menunda pembangunan Jalur Lintas Selatan boleh jadi satu-satunya solusi untuk mempercepat pengurangan kesenjangan antara selatan dengan utara Pulau Jawa. Dengan biaya pinjaman dan kekurangan yang ada, penundaan proyek seharusnya tidak akan terjadi. 

Sehingga, dengan terselesaikannya proyek pembangunan Jalur Lintas Selatan diharapkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang berada di Selatan Pulau Jawa meningkat. Sekarang, sudah tau kan apa itu PANSELA?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun