Mohon tunggu...
untung adinugroho
untung adinugroho Mohon Tunggu... Administrasi - marine and fisheries

marine and fisheries

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tahukah Kamu? Ikan di Laut Bisa Mengandung Logam

14 Desember 2019   11:48 Diperbarui: 14 Desember 2019   12:11 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada beberapa tahun terakhir, konsumsi ikan di dunia telah meningkat bersamaan dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap manfaat atas nutrisi dan protein yang terkandung di dalam ikan. Tapi tahukah kamu? Bahwa ikan di laut juga bisa mengandung logam berat, yang dapat berdampak buruk bagi tubuh manusia.

Selain makan beberapa jenis plankton dan organisme lain, ikan juga ternyata telah memakan beberapa logam berat melalui perairan yang tercemar oleh beberapa logam berat seperti Kadmium, Tembaga, Besi, dll. Perilaku manusia di pesisir dan sekitarnya yang kurang peduli terhadap lingkungan, dapat menyebabkan tingkat marine debris (sampah laut) semakin meningkat. Sampah yang terdapat di laut yang mencemari perairan, dapat mempengaruhi kandungan logam berat pada tubuh ikan. Tentunya, hal tersebut sangat tidak baik bagi kondisi saat ini, disaat tingkat konsumsi ikan dunia meningkat.

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terhadap kandungan logam berat yang terdapat pada beberapa organ dalam ikan dengan melakukan eksperimen terhadap beberapa jenis ikan komersil yang diperoleh  dari nelayan setempat, pada tiga pendaratan ikan utama di wilayah Laut Merah (Shalateen, Hurghada, dan Suez). Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi status lingkungan saat itu di bagian Laut Merah, Mesir.

Laut Merah merupakan perairan tropis semi tertutup dan telah dianggap sebagai lingkungan laut yang relatif tercemar. Dalam beberapa dekade terakhir, di daerah sekitar Laut Merah telah tumbuh populasi dan kegiatan industri yang menjadi salah satu sumber pencemaran logam berat pada perairan di wilayah Laut Merah. Selain itu, pada bagian lain juga tumbuh industri pariwisata yang juga menjadi sumber pencemaran perairan atas logam berat.

Penelitian terhadap logam berat yang terkandung dalam tubuh ikan tersebut, dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari pengambilan sampel terhadap empat belas spesies ikan komersil, penentuan konsentrasi logam atas sampel yang sudah didapatkan, sampai dengan analisis statistik terhadap hasil penentuan konsentrasi logam berat yang terkandung pada beberapa organ dalam di tubuh ikan.

Dari hasil penelitian tersebut, ternyata terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita agar kedepan ikan-ikan di laut tidak lagi banyak mengandung logam berat akibat perairan yang tercemar. Akumulasi logam berat yang terkandung di dalam ikan bervariasi, tergantung pada faktor spesifik seperti perilaku makan, pola berenang, dan kecenderungan genetik, dan/atau faktor lain seperti usia dan letak geografis.

Dari hasil analisis risiko terhadap kesehatan manusia, kandungan logam berat yang ada pada ikan masih dalam kondisi aman untuk dikonsumsi. Namun, kadar logam berat pada ikan pelagis dan Sardinella sp harus terus dipantau khususnya di daerah yang berpotensi tercemar, karena jenis ikan pelagis menunjukkan kecenderungan mengakumulasi logam berat di dalam otot dari air yang tercemar, dan Sardinella sp memiliki akumulasi logam berat yang tinggi, yaitu Tembaga, Seng, Kadmium, Besi, dan Mangan pada bagian ototnya dibandingkan dengan species lain.

Nah, sekarang kamu tahukan jika ternyata ikan yang hidup di laut juga mengandung logam berat akibat dari perilaku manusia yang kurang peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan. Jadi, marilah mulai dari diri kita untuk peduli dengan lingkungan laut dengan tidak mencemari perairan.

Sumber referensi: Egyptian Journal of Basic and Applied Sciences Vol.1, Issue 2, 2014, Pages 97-105/Bioaccumulation of heavy metals in some tissues of fish in the Red Sea, Egypt.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun