Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mereka yang Bersembunyi

24 Maret 2019   21:31 Diperbarui: 24 Maret 2019   21:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/Free-Photos

Lautan kehidupan kerap digulung gelombang. Mengombang ambing dua kekuatan hingga datang bergantian. Mereka yang kerap bersembunyi. Tak jarang pun pergi. Namun jika diminta pun kembali lagi.

Memungut mereka sungguh butuh semangat. Banyak godaan yang dihadap. Sehingga menemukan mereka adalah anugerah. Yang tentu merupakan kebahagiaan tak ternilai rupiah.

Dua kekuatan yang begitu berat. Jika dilalui hanya sepintas lewat. Butuh niat yang kuat. Dan terbuka bagi jiwa yang hebat.

Serupa tapi tak sama. Laiknya saudara kembar namun berbeda makna. Meski berada pada jalur yang tak beda. Jika mereka dipadukan, maka kehidupan pun kan memiliki makna istimewa.

Ya, mereka adalah sabar dan syukur. Dua kekuatan yang kerap terlupa. Bersembunyi pada dasar hati. Tanpa sadar terkadang kita melalaikan keduanya.

Sabar yang amat menyukai ketenangan. Mengalir bak sungai yang damai. Namun satu waktu kerap dihentak tuk terjang segala bentuk tantangan. Hingga menggapai serpihan jiwa penuh keikhlasan.

Begitulah sabar diarungkan. Walau terasa berat dalam perjalanan. Namun berbekal sampan kegigihan, kiranya sabar kan berhasil menemukan ruang kebahagiaan yang menjadi tujuan.

Sedangkan syukur, lekat dengan hati yang berserah. Ketika kita berada pada ujung tombak kehidupan. Entah itu menyenangkan atau bahkan menakutkan. Syukur tetap menjadi kekuatan yang memiliki makna begitu dalam.

Berserahnya hati pada-Nya sebagai bukti kekuatan diri yang sebenarnya. Sebab di dunia hanya tempat singgah sementara pada ladang yang dibentangkan.

Syukur sebagai tanda tak kufur. Mensyukuri nikmat karunia yang didapat. Menjadi bagian dari perjalanan yang tercatat. Bagaimana pun manusia telah dicipta. Bukan karena meminta namun cintalah yang menjadikan kita ada. Cinta-Nya yang begitu mulia, dan syukur merupakan kekuatan utama.

Kiranya sabar dan syukur merupakan dua kekuatan yang mudah diucapkan. Namun begitu sulit tuk dilakukan. Mereka kerap bersembunyi, bukan karena takut namun lebih pada menunggu hati hati yang mencari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun