Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tak Konsisten dalam Penulisan, Membawa Diri pada Pembelajaran

27 Februari 2019   12:39 Diperbarui: 27 Februari 2019   13:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Ketika jemari merangkai satu dua hingga beberapa kata. Kemudian pikiran merajut berbagai makna. Menjadi sajian memesona alunan tangan yang terangkai begitu indah menggoda.

Saking asyiknya terkadang kita terlarut. Lanjut terlupa. Dengan tata bahasa yang semestinya. Ah itu sangat sering aku lakukan. Menggunakan kata yang berbeda. Namun secara arti kata hampir sama. Dalam penulisan akan berujung menjadi ketidakkonsistenan. Namanya juga manusia, wajar ya kalau suka lupa. Ups.

Dan inilah kata yang sering tak konsisten aku lakukan. Jangan ditiru ya!

AKU - SAYA

Ini paling sering terjadi, secara aku suka menceritakan tentang diriku sendiri. Misal di awal paragraf, aku menggunakan kata "aku" sebagai kata ganti orang pertama tunggal. Namun pada paragraf berikutnya terpeleset menjadi "saya". Atau mungkin sebaliknya, di awal tertulis "saya", kemudian berubah menjadi "aku" di paragraf berikutnya. Wah, hehe.

KAMI - KITA

Ini kerap terjadi ketika aku menceritakan keluarga. Semisal saat melakukan hal dengan anak atau kerabat. Aku biasanya menggunakan kata "kami". Terkadang pada awal paragraf masih konsisten, namun setelah itu aku lupa lalu merubahnya menjadi "kita" sebagai kata ganti orang pertama jamak. Kemudian berubah lagi menjadi "kami". Nah lo, hehe.

KALIAN - KAMU

Ini biasanya aku gunakan untuk menyapa Sobat sebagai pembaca. Aku suka menyapa dengan sebutan "kalian". Tentu agar lebih terasa akrab dan yang jelas lebih bersifat menyeluruh. Lagi lagi aku juga suka lupa, apalagi jika di tengah menulis terpaksa harus terhenti karena sesuatu hal. Dan ketika aku melanjutkannya kembali, eh tau tau berubah menjadi "kamu". Tak konsisten lagi dan lagi deh ya, hadeeh.

******

Itulah sekelumit contoh kata yang kerap tak konsisten aku gunakan. Tentu masih banyak ketidakkonsistenan lainnya yang tak bisa kusebut disini satu per satu. Uh, kurang teliti. Mungkin itulah kata kunci. Ya, "kurang teliti".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun