Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Humor Keledai Mengajari Kita Cara Membaca

9 Januari 2018   07:54 Diperbarui: 29 Oktober 2018   07:16 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu di istananya, Timur Lenk memberi hadiah seekor keledai kepada Nasruddin Hoja. Hoja menerima hadiah itu dengan penuh suka cita dan rasa syukur tak henti- hentinya kepada Tuhan  --seperti yang dapat kita baca kisahnya pada 'Sholat  Jumat di Hari Kamis: Humor Sufi", oleh Idries Shah, dan di dalam  "A Donkey Reads",  oleh Muriel Mandell dan Andre Letria.

Timur Lenk kemudian berpesan kepada Hoja, "Ajari keledaimu itu membaca. Pada dua pekan mendatang, datanglah kembali kemari dan membawa keledaimu. Kita akan lihat hasilnya nanti".

Hoja pamit dan membawa pulang keledai, hadiah dari Timur Lank itu. Setelah dua pekan berlalu, Hoja kembali ke istana untuk membawa keledainya. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar, yang terletak diatas sebuah meja panjang. Hoja lalu menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu sebentar. Tak lama kemudian, ia mulai membalik halamannya dengan menggunakan lidahnya. Satu persatu halaman buku itu dibaliknya sampai ke halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Hoja.

"Demikianlah paduka", kata Hoja kepada Timur Lenk. "Keledai saya sudah bisa membaca".

Timur Lenk diam sejenak sebelum mulai memberi komentar. "Bagaimana caramu mengajari keledaimu membaca seperti itu ?".

Hoja menjelaskan, "Sesampai di rumah, dua pekan lalu itu, saya siapkan lembaran- lembaran kertas menjadi mirip sebuah buku besar. Pada setiap lembarannya, saya sisipkan biji- biji gandum. Keledai itu harus "belajar"  membalik satu demi satu halaman lembaran- lembaran kertas itu agar bisa memakan biji- biji gandum dibalik lembarannya. Demikian selama dua pekan, ia belajar membalik- balik halaman "buku" itu sampai benar dan lancar".

"Tapi", menyela Timur Lenk seakan tidak puas. "Bukankah keledaimu itu tidak mengerti apa yang dibacanya ?".

Hoja menjawab, "Benar, paduka. Memang demikianlah cara keledai "membaca"  buku. Ia hanya membalik- balik halaman buku, tanpa mengerti isinya. Kalau kita manusia, membuka- buka halaman buku tanpa mengerti atau tidak mau "mengerti" isinya, kita disebut "sedungu"  keledai, bukan ?".

Nah.....

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun