Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Emak Menenangkan Balita dengan Youtube

18 Juni 2017   14:41 Diperbarui: 19 Juni 2017   15:04 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://pixabay.com/en/aim-blogger-button-colorful-1260537/

Oneday kalau ada fatwa yang melarang judul di atas, mungkin aku adalah emak pertama yang merasa kena tegur. Aku mengerjakan semua urusan rumah tangga tanpa asisten. Ada sih yang dibantu oleh Pak Suami.

Jujur pekerjaan rumah tangga itu sangat melelahkan dan aku merasa beruntung sebagai ibu yang bekerja masih memiliki me time selama office hour. So, aku masih bisa membuang memori tentang ruang tamu, kamar tidur, dan dapur yang berantakan selama jam sepuluh jam. Namun, persoalan akan tiba ketika di pagi hari di saat kami akan beraktivitas harian, pukul 3 pagi aku sudah bangun, pukul 4.30 disusul anak-anak secara otomatis alarm tubuhnya akan membangunkan mereka dan drama pun bisa dimulai. 

Biasanya pada jam bangun mereka aku sedang asyik mencuci piring, atau bahkan sedang mencuci kaos main mereka yang penuh noda makanan. Pekerjaan ini bisa terinterupsi, "Mami, aku mau nonton ditemani Mami," atau "Mami, aku mau mimi susu sama Mami." Duh, lima menit saja aku tak sesuai SOP, hariku akan berantakan atau akan telat ke kantor!

Belum lagi kala weekend tiba, banyak PR rumah tangga yang harus aku selesaikan, seperti mengganti sprei, mengepel seluruh ruangan, menyikat kamar mandi, dan membersihkan kompor yang selama weekday tak tersentuh. Sementara anak-anak pun sama membutuhkan perhatianku lebih banyak dari hari biasa. Dan sering kali aku harus mengalah demi kualitas waktu. Terkadang stres juga memikirkan pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai. Dampaknya tentu bisa macam-macam dan yang paling mudah adalah aku akan merepet ke Pak Suami hahaha.

Tapi kan nggak mungkin begini, sudah rumah berantakan, aku pun menjadi bete karena merasa targetku membereskan rumah tak tercapai. Aha... akhirnya emak berterima kasih kepada teknologi, apalagi Youtube yang sudah memfasilitasi aplikasinya dengan Youtube Offline. Nah, karena anak-anakku masih balita, mereka suka banget menonton video anak di Youtube, dan sempat merasa tekor pulsa sebelum aku ketemu Youtube Offline. Sejak tahu ada menu Offline ini di mana kita tetap bisa memutar video kesayangan meski tidak ada jaringan internet.

Akhirnya aku menggunakan Youtube sebagai dewa penolong. Di kala anak terbangun di pagi hari, mereka aku berikan video offline yang sudah aku save sevbelumnya. Ya, memang butuh memori gadget yang lumayan supaya stok videonya banyak. Karena bila hanya sedikit, anak-anak ini akan ngeh kalo itu Youtube offline hehe. Setidaknya selama aku beres-beres di pagi hari, mereka akan menonton video dan sesekali aku akan menemani mereka menonton videonya. Hal ini sempat berjalan lancar sampai anak keduaku mulai paham tentang gadget, akhirnya si nomor dua pun ikut-ikutan minta nonton Youtube.

Persoalan muncul pada anak nomor dua, meski usianya saat itu belum genap dua tahun tapi dia ngeh kalau itu video offline, dan dia selalu menangis meminta video lain yang aku tahu maksudnya agar diberi jaringan internet. Dan sampai akhirnya aku mengalah memberinya kuota internet. Ah urusan kuota selalu saja menguras dompet. Sampai akhirnya XL mengeluarkan paket Xtra Combo nya, ahaaa seperti diberi kemudahan maka sekarang no drama lagi di pagi hari ketika si nomor dua minta youtube online. Free yutuban dari XL ini berlaku dari jam 01 sampai jam 06 Wib, dan pas banget dengan kebutuhan kami, karena jam 6 kurang sepuluh kami sudah harus berangkat, aku ke kantor dan anak-anak ke daycare, ah XL benaran save my day deh !

Tapi, sebagai orang tua kita etap harus memberi batasan ya mak, alhamdulillah kedua anak ku meski aku beri gadget tapi mereka tak pernah meminta lebih, dalam artian begini, mereka memegang gadget ketika bangun tidur, katakanlah itu jam 05.00 pagi dan kepotong mandi pagi mereka 15 menit lalu secara suka rela mereka akan memberikan gadget emak dan bapak untuk dibawa ke kantor, mungkin karena sudah biasa jadi mereka paham. Lalu ketika aku tiba di rumah jam 19.10 mereka minta gadget lagi dan aku beri, lalu aku beberes sebentar dan jam 19.45 kami akan masuk kamar tidur dan merekapun akan mematikan gadgetnya sendiri lalu kami pun tidur.

Gak pernah ada drama mereka menangis ngak mau ke daycare atau ngak mau tidur hanya karena gadget. Terkadang memberikan kesempatan sebentar jauh lebih baik darida melarang nya. Seringkan anak-anak dilarang di rumah menggunakan gadget tapi ketika mereka ketemu teman yang bebas membawa gadget maka anak-anak yang dilarang ini akan maruk meminjam gadget temannya, curi-curi kesempatan itu jauh lebih berbahaya mak. So mari bijak membatasi gadget tanpa membuat anak-anak merasa terkurung di era teknologi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun