Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Saya Berbuat Untuk Indonesia

17 Agustus 2017   19:49 Diperbarui: 21 Agustus 2017   06:58 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Kompasiana Merayakan HUT Ke-72 RI di Malabar, Pangalengan

Wa ba'du. Ketika menuliskan artikel ini, saya berharap semoga saja dijauhkan dari sifat sombong dan rendah diri. Kenapa? Karena ketika menceritakan apa yang ada pada diri kita, bisanya muncul rasa ego sekaligus minder dengan apa yang dimiliki diri sendiri dan membandingkan dengan orang lain.

Maka ketika ditanyakan, Sudah Berbuat Apa Untuk Indonesia? saya perlu sedikit berfikir keras, mencoba mencari kepingan-kepingan perjalanan hidup yang terhitung sebagai sumbangsih bagi bangsa tercinta. Hasilnya? Saya bingung,...karena terhitung tak ada momen hebat yang bisa saya sodorkan untuk menjawab pertanyaan ini. sebagai seorang generalis, yang tak memiliki keahlian pada bidang tertentu yang mumpuni, maka hanya hal-hal kecil yang bisa saya sodorkan untuk menyebut apa yang sudah saya perbuat bagi Indonesia.

Namun, ketika saya bertanya lebih dalam pada diri ini, maka saya menjawabnya kira-kira seperti ini: Saya sudah dan sedang berusaha memberikan yang terbaik pada apa yang ada pada diri saya.Jadi begini, saya merasa jika saya ini orang biasa yang hanya satu bagian dari sekitar tiga ratus juta penduduk Indonesia (eh, udah bertambah ya?). namun, diantara arti orang biasa tersebut, saya mencoba menyodorkan apa yang ada pada diri saya untuk sekedar menakar sumbangsih saya pada negeri nusantara ini. Yaa, meskipun saya yakin ini hanya nol koma nol nol sekian persen dari apa yang telah diberikan manusia-manusia hebat lainnya, putera bangsa Indonesia ini.

Dan, inilah diri saya dan sedikit sumbangsih yang saya lakukan bagi bangsa ini :

  • Saya mengabdi jadi pelayan masyarakat. Ya, saya memilih profesi sebagai Pegawai pemerintahan.  Suatu profesi yang seringkali jadi pergunjingan banyak orang. Ada stigma bahwa PNS itu pemalas, makan gaji buta, banyak korupsi dan cibiran negatif lainnya. Namun bolehlah kiranya saya menyodorkan idealisme saya. Ketika memutuskan untuk menceburkan diri menjadi bagian pelayan masyarakat, terselip keinginan untuk merubah persepsi orang tersebut dengan apa yang bisa saya lakukan. Saya mencoba datang tepat waktu, mencoba berkontribusi dengan bekerja professional sebaik mungkin, dan terutama menolak melakukan berbagai bentuk kecurangan, termasuk dalam hal pengelolaan dana. Anda boleh mencibir...tapi begitulah niat saya.
  • Saya mencoba memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar. Di lingkungan tetangga, saya nyemplung menjadi pengurus RT, sebagai sekretaris. Di Sekolah anak saya, saya turut menjadi pengurus komite pada seksi akademis. Dan di komunitas hobi, saya mencoba mengajak melakukan aksi yang bisa menginspirasi masyakarat. Bersama komunitas Bike to Work Purwakarta, saya menginisiasi gerakan kampanye bersepeda dan gaya hidup bersih.

Kampanye Lingkungan Bersama Komunitas Bike To Work Purwakarta
Kampanye Lingkungan Bersama Komunitas Bike To Work Purwakarta
  • Saya tak bisa berorasi, tapi saya bisa belajar menulis untuk menyampaikan ide dan gagasan saya. Itulah kenapa saya bergabung dengan kompasiana. Melalui kompasiana, saya mencoba memberikan sumbangan ide dan pemikiran mengenai suatu kebijakan. Meskipun tulisan saya gado-gado, pada beberapa tulisan terselip opini yang mencoba memberi masukan tentang kebijakan publik yang bisa dilakukan oleh suatu instansi pemerintahan. MIsal, pada tulisan "Memanen Energi Surya di Negeri Nusantara" saya menyodorkan ide pada pertamina tentang kebijakan untuk mengintensifkan energi terbarukan di negeri ini. Dalam tulisan "Menelisik Suara DPD Yang Nyaris Tak Terdengar" saya mencoba memberi masukan tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh DPD RI agar suaranya bisa segahar kamar sebelah (DPR RI). Pada tulisan "Kelirumologi RTRW Aceh dan Dampaknya Pada Ekosistem Leuser" saya mengkritik kebijakan RTRW Aceh yang mengabaikan kebijakan nasional tentang kawasan Leuser. Hari ini, bersama kompasiana saya mencoba meresapi nilai kemerdekaan RI dengan berupacara bendera bersama masyarakat desa Malabar, Pangalengan.
  • Sebagai warga yang juga aktif di dunia maya, saya berusaha menerapkan etika berinternet dalam aktifitas saya disana. Ketika memposting sesuatu di media sosial, setidaknya saya berusaha memposting hal-hal yang positif, menjauhi hate Speech dan hal-hal yang berbau provokasi. Tahu sendiri, internet telah menjadi pisau bermata dua yang bahkan bisa memecah kesatuan bangsa.

Begitulah, beberapa hal yang bisa saya elaborasi tentang sumbangsih saya bagi Indonesia. Jelas, pasti tak ada apa-apanya. Namun, setidaknya saya sudah berbuat sebaik mungkin apa yang ada pada diri saya.

Dirgahayu Negeriku, maaf aku belum bisa berbuat banyak untukmu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun