Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus pluralisme,ada apa diceramah agama TV One (2)

20 Juni 2017   11:41 Diperbarui: 21 Juni 2017   16:22 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah pada artikel sebelumnya saya mengungkap perasaan heran, marah serta sedih sebagai reaksi atas pernyataan bernada pluralistik dari sang 'kyai' maka sebagai kelanjutannya pada artikel ini saya merasa berkewajiban merekonstruksi secara ilmiah faham pluralisme keagamaan yang memandang agama agama secara sepintas dari permukaan dan lantas menyamaratakan serta mensejajarkan semua agama sebagai 'sama baik dan sama benar' tiada lain untuk menunjukkan bahwa faham demikian itu sama sekali tidak memiliki dasar ilmu pengetahuan yang konstruktif dan hanya sekedar sebuah pemikiran spekulatif belaka sebagai respon atas adanya agama yang berbeda beda

Tetapi faham pluralisme keagamaan itu harus dibedakan dengan prinsip pluralisme sosial yang mengajarkan : kerukunan, toleransi, saling menghormati.artinya prinsip demikian jangan menjadi landasan serta bibit dari lahirnya faham pluralisme keagamaan serta jangan dijadikan pembenaran atas eksisnya faham pluralisme keagamaan

Artinya prinsip toleransi serta saling menghormati misal jangan disertai tuntutan untuk saling membenarkan satu sama lain sebab itu ada pada dua dimensi yang berbeda.saya menghormati dan toleran dengan kepercayaan tuan X tetapi bukan berarti saya harus membenarkan apa yang dipercayainya itu

Untuk langsung ke inti perkara yang sesungguhnya maka di awal harus saya nyatakan bahwa prinsip pluralisme keagamaan sebagaimana yang saya ungkap diatas itu adalah suatu faham yang keliru-salah dan sesat secara keilmuan maupun bila dilihat dari kacamata agama karena berlawanan dengan :

1.prinsip tauhid

Prinsip tauhid yang dibawa oleh semua para nabi-rasul menyatakan bahwa 'tiada Tuhan selain Allah' dan itu merupakan pokok-inti-landasan dasar dari iman dalan agama Ilahi. dimana bila tauhidnya rusak maka rusak pula iman serta agamanya.contoh bila seorang beriman menyatakan bahwa penyembahan kepada selain Allah juga adalah kebenaran maka akan rusaklah imannya

Jika seseorang menyatakan 'semua agama benar' maka secara logika sama dengan beranggapan bahwa Tuhan itu banyak, dan manusia yang menyembah Tuhan yang berbeda beda semua sama benarnya

Sedang bila kita bercermin pada contoh yang diperlihatkan para nabi maka kita bisa melihat dalam sejarah betapa nabi Ibrahim sampai menghancurkan berhala yang disembah oleh kaumnya demikian pula Tuhan menghukum bani Israel karena berbalik menyembah anak sapi, lalu nabi Muhammad pun pernah menghancurkan berhala disekitar ka'bah. itu semua menunjukkan bahwa betapa tauhid adalah inti dari ajaran agama Ilahiah dan penyembahan kepada selain Allah itu dipandang salah dan sesat

Jadi landasan dasar-inti dari agama Ilahiah adalah pengakuan dan penyembahan kepada satu Tuhan : Allah dan itu berarti keharusan menyalahkan penyembahan kepada selain Allah bukan lantas menganggap sama baik dan benar

Nah agama islam mengenal rukun iman sebelum rukun islam, artinya bila imannya telah berdiri maka sebagai kelanjutannya barulah upaya pelaksanaan rukun islam,bila rukun iman yang inti telah gugur-rusak maka rukun islam yang dilaksanakan akan menjadi tak bermakna lagi walau nampak bagus dimata manusia

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun