Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda 'Keragaman' dengan 'Kebenaran'

28 Juli 2017   11:15 Diperbarui: 30 Juli 2017   19:35 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'keragaman' yang juga sering dibahasakan dengan 'kebhinekaan' dewasa ini telah menjadi sebuah topik yang banyak mengemuka,dan sering menjadi tema sentral dalam berbagai diskusi di berbagai media utamanya ketika membicarakan suasana kehidupan 'berbangsa dan bernegara',bahkan beberapa waktu lalu sampai sampai lembaga seperti MUI pun ikutan berbicara tentang masalah itu,ada apa gerangan ? 

'keragaman' yang dimaksud-yang sering menjadi topik pembicaraan itu menunjuk pada realitas kehidupan yang yang berwarna warni-yang berbeda antara satu dengan lainnya.perbedaan itu meliputi : perbedaan ras, suku bangsa, bahasa,adat istiadat, kebudayaan sampai kepada perbedaan agama-kepercayaan

Tetapi semua yang beragam dan berbeda pandangan itu mau tak mau semua harus bersatu pandangan ketika berbicara tentang kebenaran walau pada level tertentu tentu saja misal ketika berbicara tentang 'sifat api panas'atau 5x5=25.itu karena hakikat kebenaran yang adalah satu bahkan ketika berbicara tentang kebenaran pada dimensi apapun dan yang bagaimanapun

Dalam realitas keragaman selalu ada entitas atau wujud atau obyek yang bahkan nampak berlawanan satu sama lain, tapi ketika berbicara tentang kebenaran maka tak akan pernah ada 2 kebenaran yang satu sama lain saling berlawanan essensinya. artinya, Kebenaran SELALU BERSIFAT TUNGGAl tidak bisa beragam dan saling berlawanan satu sama lain

Contoh, bila ada dua pernyataan : yang satu menyatakan 'sifat api itu panas' lalu yang satu menyatakan 'sifat api dingin' maka walaupun itu adalah 'realitas keragaman' tetapi mustahil keduanya dibenarkan karena essensi kedua pernyataan itu saling berlawanan satu sama lain

Contoh lain : dalam sebuah ujian sekolah dulu sudah biasa kalau kita menemukan soal ujian berupa pilihan jawaban yang beragam misal, pilih a-b-c-d atau e dan kita tak bisa menjawab semuanya sebagai 'benar'melainkan hanya harus memilih satu saja yang kita yakini sebagai benar

Itulah essensi perbedaan antara 'keragaman' dengan 'kebenaran'. keragaman menunjuk pada yang banyak-majemuk-berbeda beda-berwarna warni. Sedang 'kebenaran'selalu menunjuk pada yang satu-yang tunggal

Contoh lain adalah misal ada opini, pendapat atau pandangan yang beragam bahkan ada yang essensinya saling berlawanan satu sama lain tentu mustahil untuk mengatakan 'semua baik dan benar' melainkan kita harus menela'ah secara seksama mana yang pandangan atau pendapatnya benar

Bagaimana sebenarnya hubungan antara keragaman dengan kebenaran ? bagi para pencari kebenaran sejati keragaman realitas adalah medan ujian berfikir dan bersikap untuk bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah serta lalu menemukan mana yang satu yang hakikatnya benar

Atau hubungan keduanya itu bisa dianalogikan dengan sebuah sandiwara kolosal dengan begitu banyak pemeran serta adegan yang beragam tetapi semuanya tentu bukanlah para protagonis.sebuah sandiwara diciptakan oleh sang pembuat ceritera tentu bukan untuk menampilkan keragaman pemeran serta adegan belaka tetapi untuk menampilkan benang merah ceritera yang biasanya-lumrahnya dititipkan pada atau dibaeakan melalui  sang protagonis

Dan itulah, untuk menangkap serta membicarakan 'keragaman' kita tak perlu berfikir terstruktur dengan menggunakan metode berlogika atau apalagi sampai harus berfikir mendalam dengan melibatkan hati nurani segala, tetapi untuk menemukan 'kebenaran' terutama pada dimensi yang lebih sulit maka manusia harus total berlogika menggunakan akal fikirannya -berfikir terstruktur termasuk berfikir mendalam dengan melibatkan hati nurani.itu karena mencari kebenaran itu bukanlah proses berfikir yang selalu mudah beda dengan sekedar menangkap keragaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun