Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Salahkah Bila Publik Kritis terhadap Teori Sains yang Tak Masuk Akal?

12 Maret 2020   07:26 Diperbarui: 12 Maret 2020   09:34 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak teori yang lahir dari dunia sains, teori teori itu bisa identik dengan sekedar asumsi atau hipotesa atau praduga artinya sesuatu yang belum tentu benar secara empirik

Apalagi ketika saintis tertentu mulai masuk ke wilayah metafisik membahas hal hal metafisik yang selaiknya adalah wilayah agama semisal membahas apa yang akan terjadi sesudah manusia mati atau asal muasal alam semesta ada maka teori teori yang lahir-yang sudah menyentuh persoalan metafisik biasanya cuma sekedar  asumsi asumsi belaka artinya bukan berdasar fakta empirik otentik murni.karena peralatan sains itu terbatas ia tak memiliki peralatan untuk menelusuri wilayah metafisik karena metode sains hanya dapat digunakan di wilayah fisik sebab itu berasumsi menjadi suatu kemungkinan besar

Celakanya adalah publik yang terlalu awam dengan sains yang tidak tahu hakikat serta batasan sains, yang tidak bisa membedakan antara kebenaran empirik dengan yang baru sebatas teori-hipotesa atau filosofi pribadi sang saintis.mereka menyangka apapun yang dinyatakan saintis tentang segala suatu hal termasuk hal yang menyentuh persoalan metafisik itu sainstifik dan dianggap mewakili sains !

Banyak yang beranggapan buku buku Steven hawking atau Richard dawkins termasuk yang berbicara tentang Tuhan itu mewakili pandangan sains padahal sebenarnya cuma berdasar pandangan pribadi mereka.sains sebagai institusi empiris dan hanya terikat dengan metode serta prinsip kebenaran empirik itu tidak bertanggung jawab dengan pernyataan pernyataan metafisik yang sudah berada diluar ranah prinsip serta metodologi sains

Sebab itu publik harus kritis terhadap teori teori yang lahir dari dunia sains,walau publik yang bukan saintis tidak menguasai ilmu sains setidaknya mereka memiliki akal untuk mengkritisi semua teori-pandangan-filosofi manusiawi yang lahir dari ranah sains

Contoh teori teori yang irrasional atau ganjil bagi akal adalah teori Darwin,teori chaotik, teori ketakpastian,teori yang merumuskan fikiran sebagai materi,teori yang membantah adanya jiwa,teori yang merumuskan manusia sebagai 'hewan berakal' dan sebenarnya masih banyak lagi bila ditelusuri satu persatu

Sehingga persis sebagaimana nasib agama yang digelayuti oleh benalu benalu seperti bid ah,khurafat dan takhayul maka dalam dunia sains hal serupa pun terjadi.benalu benalu dalam sains terjadi diantaranya ketika manusia-saintis disini menarik sains ke wilayah yang sudah bukan kekuasaannya lagi atau ketika sains dicoba ditarik ke wilayah semacam ideologi materialisme ilmiah atau wilayah saintisme yang beranggapan semua persoalan harus diterangkan hanya dan hanya oleh sains

Contoh teori teori yang tidak masuk akal

Teori chaotik

Teori ini pada prinsipnya beranggapan realitas termasuk alam semesta bukan suatu yang tertata atau ditata atau didesain melainkan berjalan berdasar prinsip chaotik, mereka beranggapan demikian karena melihat fenomena adanya chaos di wilayah semesta yang jauh dari lingkungan tempat manusia hidup,misal fenomena benda benda langit yang saling bertabrakan,meteor berjatuhan dlsb.

Tapi menurut akal-berdasar cara berfikir logis bila alam semesta dasarnya chaos maka mustahil bisa melahirkan lingkungan semesta yang tertata seperti lingkungan tempat manusia tinggal; ada perputaran siang malam yang teratur,ada perputaran planet yang beraturan,ada jarak matahari dengan bumi yang pas sehingga bumi tidak kepanasan dan kedinginan dan banyak lagi fenomena keberatan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun