Mohon tunggu...
Unnu Hartomo
Unnu Hartomo Mohon Tunggu... Wiraswasta bidang engineering -

Design engineer with mechanical engineering background.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Trik Unik Mengurangi Konsumsi BBM Mobil dengan “Cylinder Deactivation”

12 September 2015   06:41 Diperbarui: 12 September 2015   08:12 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang pemakai mobil menghadapi 2 pilihan sulit dalam memilih mesin kendaraan yang sesuai, apakah ber-cc kecil ataukah ber-cc besar. Tentunya memang lebih nyaman memakai mobil dengan mesin ber-cc besar, tapi harus dipikirkan juga masalah konsumsi pemakaian BBM-nya, apakah boros atau hemat, bukan hanya sekedar masalah penghematan uang semata, tapi bisa lebih luas lagi manfaat jangka panjang dari memakai mobil ber-cc kecil, yaitu penghematan energi dan pengurangan polusi berbahaya gas buang.

Untuk penggemar mobil berkecepatan tinggi tentunya akan merasa kurang nyaman bila memakai mesin ber-cc kecil. Tapi jika ditelaah lebih dalam lagi, apakah selalu pemakai mobil akan memacu kendaraannya pada kecepatan tinggi? Tentu tidak kan, terkadang akan melewati jalan yang macet, jalan yang ramai, jalan yang tidak mulus, jalan berliku, melaju normal di jalan tol atau bahkan jalan yang dilarang ngebut. Tentu mesin ber-cc besar menjadi mubazir dan akan memakai energi secara berlebihan. Untuk mencari jalan tengahnya, maka dikembangkan system “cylinder deactivation”. Tulisan ini hanya akan membatasi pada mesin bensin 4 langkah.

Cylinder Deactivation

Sistem “cylinder deactivation”  yaitu system yang memungkinkan untuk mematikan beberapa silinder mesin sesuai kebutuhan, contohnya mesin 4 silinder dapat mematikan 2 silindernya dan 2 silinder lainnya tetap bekerja atau mesin 6 silinder dapat mematikan 3 silindernya dan 3 silinder lainnya tetap bekerja. Secara teori kondisi ini akan mengurangi pemakaian bahan bakar dan saat diperlukan daya yang lebih besar, seperti saat membawa beban berat, jalan menanjak atau akselerasi yang cepat, maka silinder yang dimatikan tersebut bisa diaktifkan kembali sehingga mobil bisa memakai mesin dengan full power.

Sistem ini sekarang telah mulai menjadi trend untuk mobil generasi baru (walaupun pernah juga dipakai pada mobil era 1980an, namun kurang begitu sukses), biasanya memakai system control yang cukup komplek, sehingga dapat diaktifkan ataupun di-nonaktifkan pada saat mobil sedang melaju sekalipun.

[caption caption="Gambar 1 Cylinder deactivation pada mesin 6 cylinders "][/caption]

Pada mesin konvensional, kerugian terbesar adalah pumping loss, yaitu pada saat throttle masih menutup atau hanya membuka sedikit pada beban rendah  dan katup masuk membuka pada langkah isap (gerak piston menuju titik mati bawah/TMB), akan menyebabkan kevakuman yang cukup kuat di dalam silinder yang cenderung menekan balik piston ke atas, akibat dari perbedaan tekanan yang lebih rendah pada bagian atas piston dibandingan dengan bagian bawah piston. Keadaan ini membutuhkan daya extra untuk dapat melawan tekanan balik yang dapat menurunkan effisiensi mesin.

Untuk mengurangi konsumsi BBM biasanya pasokan bahan bakar dikurangi, bisa melalui modifikasi system bahan bakar. Namun secara umum tidak ada perubahan pada volume langkah isapan udara oleh mesin. Antara roda, final gear,  transmisi (gearbox) dan mesin memiliki saling keterkaitan dengan nilai yang tetap (kecuali memakai CVT/Continuously Variable Transmission), di mana untuk kecepatan tertentu yang tetap dapat ditentukan jumlah putaran mesin (rpm). Keadaan ini menyebabkan tidak ada perubahan kapasitas mesin untuk kecepatan kendaraan yang sama, walaupun jumlah bahan bakar masuk mesin dikurangi (istilah umumnya dicekik atau memakai campuran miskin). Jalan terbaik untuk mengurangi kapasitas mesin ini adalah mematikan sejumlah silinder dan meminimalkan serendah mungkin pumping loss. Penghematan BBM pun dapat dicapai dengan jumlah yang cukup signifikan (mendekati 10% atau bahkan bisa sampai 20% tergantung dari konfigurasi sistem yang digunakan dan jenis mobil). 

Menghilangkan Pumping Loss

Penghematan BBM tidak hanya melalui pengurangan kapasitas isapan mesin, tapi harus juga mematikan aliran bahan bakar ke silinder yang non-aktif dan menghilangkan/meminimalkan pumping loss

[caption caption="Gambar 2 Pumping loss"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun