Mohon tunggu...
Udhi Nugroho
Udhi Nugroho Mohon Tunggu... -

Simpe and Fire

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Waktu BBM dan BLSM Sesat

12 Juni 2013   15:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:08 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karena saya bukan ahli dalam bidang ekonomi, saya mau me rewrite dari kultwit nya mas Ahmad Ghozali, dia adalah ahli ekonomi, yang punya Zelts Consulting.

Di bawah ini adalah  kultwetnya mas Ahamd Ghozali

1.    Klo liat di pilem Amrik. Pengangguran di sana dapetnya kupon, bkn cash, cuma bisa beli makanan & basic needs. Gabisa buat miras, rokok, dll.

2.    Klo Balsem (BLSM -ed) dipake buat beli rokok. Itu cuma pindah dari subsidi BBM ke subsidi kesehatan.

3.    Klo buat makan aja sih insya Allah msh bisa, apalagi di kampung. Ganjalan tuk sejahtera itu ketika berhubungan dgn pendidikan & kesehatan.

4.    Asalkan terbuka kesempatan yg adil tuk kerja/bisnis/tani, subsidi tuk pendidikan & kesehatan saja. Insya Allah bisa sejahtera.

5.    Saat krismon 2008, Amrik juga ada program mirip Balsem. Tapi itu bkn bagi2 uang, tapi mengembalikan uang pajak yg sdh dipotong (tax refund).

6.    (@Portuguesamava di Europe juga, Tuna grahita dan org2 miskin dpt jatah lunch/dinner di suatu tempat,dan dijamin biaya kesehatannya by insurance).

7.    Skrg kita lihat teladan Rasulullah saw hadapi curhatan org miskin yg mengeluh blm makan bbrp hari dgn pakaian compang-camping.

8.    Rasulullah tdk langsung kasi makanan. Tanya dulu: "kamu punya apa?". Ia punya bejana & kain, lalu dilelang ke pembeli tertinggi.

9.    Uangnya lalu dibagi 2. Separuhnya belikan makanan. Separuhnya lagi belikan mata kapak. Rasulullah sendiri yg ikat mata kapak tsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun