Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Trip ke Bali Bareng Sahabat (2)

13 Juni 2017   13:03 Diperbarui: 13 Juni 2017   13:20 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keesokan harinya, kita langsung melahap habis roti bakar dari hotel untuk kembali menyelusuri pulau Dewata. Pas udah di depan gang, ternyata si Bli belum kelihatan. Alhasil kita mampir dulu ke pantai Kuta. Pagi-pagi terasa lebih lengang, karena biasanya malam-malam si bule pada party-party. Anehnya, di pantai ini banyak lalu lalang mesin berat macem kontraktor gitu. Hahaha aneh, bikin foto gak oke gara-gara ada bekas lintasan traktor. Buat ngeruk atau bersihin pasir kali yak

Taman Ayun Mengwi

Tanpa membuang waktu kita mengunjungi objek wisata terdekat yaitu, taman Ayun atau pura Ayun. Di sini sebenarnya pura karena masih banyak orang sembahyang tapi gw curiga jangan-jangan rata-rata pura di sini dijadiin sebagai objek wisata.  Destinasi Taman Ayun menurut gw ga terlalu berkesan, mungkin akan beda ketika bule yang datang ke sini. Memang seperti bangunan Bali pada umumnya arsiteksturnya terlihat unik dan indah, tapi arsitektur macam ini bukan barang baru bagi gw yang memang di Jakarta juga banyak arsitektur jenis begini. Tapi lumayan deh buat stater karena dalam pura lumayan adem hehehe. 

 Danau Ulu Beratan

Hampir semua orang yang ke Bali pasti pasang foto yang di danau ini. Emang pemandangan di danau ini ciamik banget, apalagi kita datang pas rada-rada mendung-mendung gitu. Sejuknya mata memandang hamparan pura di tepi danau, di sampingnya perahu berjejer warna warni dengan angin sepoi-sepoi. Sungguh amboi alam Indonesia. 

Suasana juga terlihat tenang meski ramai dengan turis namun tidak ada hiruk pikuk yang berarti seolah hanya dengan kesyahduan danau ini. Tak lupa kita memotret hampir semua bangunan di Ulu Beratan. Hingga ketika hampir semua panorama sudah habis terekam, kami memutuskan ke tempat lain, lebih ke dalam dan jauh dari keramaian turis dan kita menemukan sepotong surga lagi. Tips bagi kalian yang ke sini jangan ragu menyelinap ke tempat-tempat di sekitar destinasi siapa tahu nemu spot bagus kayak spot yang kita temuin. Hasilnya saking mau foto selfi dari jarak jauh, temanku Intan setting kamera sedemikian rupa. Pas timer-nya mulai dia lari-larian, hahaha niat banget yak

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Danau Buyan 

Sepanjang danau Beratan suasana makin sejuk dengan mendung yang menggelayut. Beuh kalau sama pasangan dijamin udah peluk-pelukan deh hahahha...... Tapi perjalanan selanjutnya Bli Emon ngasih rekomendasi yang keren banget, yaitu danau Buyan yang dinikmati dari ketinggian, alias kita melipir ke pinggir jalan. Sepanjang jalan banyak monyet liar yang menyambut kami dengan ramah kalau kita lempar pisang sudah pasti mereka berkerumun. Untuk bener-bener bisa menikmati suasana, Bli Emon buka kaca mobil sembari mengeluarkan tangannya menampar angin, beuh macam di film. Latah, gw pun ikutan. Ternyata memang terasa menjalin keromantisan dengan alam. Ugh pantesan banyak yang bulan madu ke Bali.

Setelah tiba tempat spot foto, ternyata banyak yang jual kopi pinggir jalan sampai jasa foto bareng uler, buat apa coba wkkwkwkw. Si Bli ini kerja dengan totalitas yang tak terbayarkan dia siap jadi fotografer profesional yang keren ambil angle. Seperti nyuruh kita naik ke atas puncak pohon cuma buat difoto. Ya Ampun mana gw pake dress wkwkw. Tapi oke fotonya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 =
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sawah Ubud

Setelah puas jeprat-jepret kita menyusuri hijaunya persawahan di Ubud. Sayang kita datang di saat sawah belum lebat dan menghijau alias abis dipanen jadi gak cakep2 bgt kayak di tipi-tipi hehehe...., Tapi lumayan lah buat menghabiskan kuota oksigen di sini. Puas-puasin deh ngambil O2 yang susah di dapat di Jakarta. Ada beberapa spot persawahan yang kita dikenai biaya. Tapi bukan Bli namanya kalau kaga jago nego dan hasilnya gratis masuk ke persawahan ini. Makanya guys pake deh jasa sopir atau guide orang asli Bali ya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun