Mohon tunggu...
Kang Yana
Kang Yana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jujur adalah modalku

Simpel apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Katanya Janda, tapi Kok Perawan?

25 Agustus 2013   19:16 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 99516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13774254571187855371

[caption id="attachment_283219" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi dok/prib"][/caption] Itulah kenyataan yang pernah saya alami dulu ketika baru berumah tangga,kebiasaanya kan begini " Gadis bukan perawan ",tapi ini lain dari lain malah sebaliknya. Ko bisa?.....itulah yang menjadi pertanyaan teman saya dikala itu ketika cerita ngalor-ngidul ( utara-selatan ) di warung kopi,maklum biasanya kalau sama teman-teman suka bercanda sampai dalam/keterlaluan. Awal cerita,ketika itu di desaku ada seorang gadis cantik yang banyak disukai oleh para pemuda didesaku,karena saya tidak termasuk golongan yang ganteng,jadi tidak pernah terpikirkan untuk ikut memikat gadis itu. Tidak lama kemudian gadis itupun menikah dengan seorang jejaka ganteng,tapi satu bulan kemudian gadis itu bercerai dengan jejaka ganteng itu. Dan kabar gadis itu bercerai pun tersebar,sehingga kembali banyak para jejaka atau pun duda yang mencoba menambat hati gadis itu. Tidak lama kemudian gadis itu pun menikah untuk yang kedua kalinya. Panjang cerita,gadis itu pun sekali lagi bercerai lagi dengan suaminya sebulan kemudianya,karena memang gadis itu mempunyai wajah yang cantik,walaupun sudah dua kali bercerai namun tetap saja banyak perjaka dan duda bahkan yang sudah beristri pun ada yang mencoba untuk memikat gadis tersebut. Sampai suatu hari di desaku ada hiburan dangdut terkenal,karena jalan yang menuju ketempat hiburan tersebut melewati rumahnya gadis itu,dan karena saya mengenali kedua orang tuanya gadis itu maka melihat mereka duduk di teras depan rumahnya jadi saya menyapanya. Dan merekapun dengan reaksinya menyuruh saya mampir sebentar karena anaknya/gadis itu ingin ikut dengan saya menonton hiburan dangdut tersebut. Wow dapat rejeki nih...?  kenapa tidak,orang lain yang pada mengejar-ngejar dia,eh...malah dia ikut saya malam itu nontonya.Namun itu semua bukanya menambah senang hati saya,jutru malah saya hampir dikeroyok anak-anak nakal di desaku. Lagi asik melihat penyanyi dangdut yang begitu soknya bergoyang,tiba-tiba datang sekumpulan anak-anak muda mendatangiku dan salah seorangnya langsung menarik bajuku keatas sambil berkata kasar kepadaku,katanya saya merebut pacarnya keponakanya pemuda itu. Dengan keadaan itu jutru saya ketawa dalam hati,karena yang dibawa/teman2 oleh pemuda tersebut adalah teman-teman sepermainan saya semua ketika SD ? jadi sambil ketawa di dalam hati saya pun berkata sama dia," Mana keponakan kamu itu,dan apakah kamu lupa dengan saya?...sedangkan lihat teman-teman yang kamu bawa,semua senyum-senyum mentertawakan dirimu karena mau mengeroyok ku ",dia pun penasaran lalu bertanya kembali kepadaku,dan saya pun berkata apa adanya bahwa saya adiknya Jamali ( Mas/Abang tiriku yang menjadi KOPASUS ),mendengar penjelasanku dan penjelasan dari temen-teman yang dibawanya maka dia pun meminta maaf terhadapku,bahkan keponakanya yang mengadu dombanya malah dia pukul didepan saya karena telah mempermalukanya. Kemudian mereka pun beredar sambil berkata "Hebat kamu Yan,bisa membawa dia pergi nonton ". Setelah malam itu,ketika saya diminta tolong oleh saudara tiriku untuk memperbaiki traktornya yang rusak,maka saudara tiriku pun bertanya. Katanya,ayah saya menyuruhnya untuk bertanya kepadaku,betulkah saya ingin menikah? dan dia pun bertanya lagi mengenai calonya apakah sudah ada atau belum,saya pun cuma menjawab oke saja kalau memang ayah saya mau melihat saya berumah tangga. tapi dua hari kemudian ayahku malah bertanya kepadaku,katanya betulkah kamu minta kawin/menikah? terus dengan siapa?,aku pun menjawab iya dan calonya saya beritau gadis itu. Apa betil-betul sudah yakin dengan pilihanmu itu Yan ? kalau sudah yakin tanya dulu dia baik-baik,betulkah dia mau menikahimu atau nantinya seperti yang sudah-sudah itu. Lho...lho...lho...ko jadinya begini gerutu batinku,yang satu nanya saya begitu dan yang satunya begini? ahh tidak perduli lah yang penting saya harus bertanya pada dia,mau atau tidak menjadi istriku?. Soalnya pacaran saja tidak,jalan bareng pun cuma sekali itupun hampir-hampir menjadi babak belur gara-gara salah paham.Setelah saya pikir-pikir ahirnya saya mendatangi gadis itu kerumahnya,dan gadis itupun ada di rumahnya bersama adik perempuanya,karena kedua orang tuanya sedang tidak ada di rumahnya. Dengan malu-malu saya beranikan diri bertanya juga dengan gadis itu,namun dia cuma senyum-senyum saja mendengar pertanyaanku itu walau pun saya begitu serius bertanya kepadanya waktu itu. Dia cuma bilang begini " Apakah betul kamu mau menjadikan saya istrimu?  sedangkan kamu tau aku ini sudah menjadi janda dua kali ". Dengan jelas semuanya kujelaskan apa semuanya yang menjadi tujuanku kepadanya itu. Setelah semuanya bersetuju dan waktu pun dicari untuk melangsungkan pernikahanku dengan gadis itu,dengan suasana yang sederhana namun agak meriah,berlangsunglah pernikahanku denganya,walaupun cuma pernah sekali berjalan dengan dia namun menjadi suami istri juga. Setelah semuanya beres dan semua orang pada pulang semua sorenya aku pun nonton tivi diruang tamu sendirian,sedangkan istriku dikamar lagi melihat-lihat kado pernikahan yang diberi teman-temanku itu. Mungkin waktu itu saya masih terbiasa sendirian dirumah,jadi ya seperti biasa kalau sore nonton tivi. Karena itulah munkin ayahku selalu bertanya kapan saya mau berumah tangga,sedangkan rumah sudah ada sendiri dan juga waktu itu saya kerja di Pabrik Minyak Kayu Putih ( KMKP Jatimunggul,KPH Indramayu ),dan lagi menjadi honorer Departement Kehutanan KPH Indramayu waktu itu. Mungkin karena saya waktu itu sudah mempunyai pekerjaan walaupun belum diangkat PNS,tapi cukup untuk memulai kehidupan baru,jadi itulah mungkin dulu yang membuat ayahku selalu selalu bertanya kapan saya akan mengahiri jaman bujangnya. Kembali kecerita,mungkin karena merasa sudah menjadi suami-istri maka istriku keluar dari kamar dan duduk disampingku sambil memegang pahaku,otomatis karena belum pernah pegang-pegangan sama perempuan maka saya menjadi grogi ketika tangan istriku memegang kaki atasku itu. Setelah bercanda sedikit kemudian aku pun mengajaknya masuk kekamar dan minta melaksanakan malam pertama yang didambakan oleh semua para lelaki ketika usai melakukan pernikahan. Sebelum melakukan proyek,tiba-tiba istriku bilang  " Jangan kuat-kuat ya kang..? ",lho...kenapa pikirku. Katanya walaupun dia sudah dua kali bersuami namun belum pernah melakukan hubungan sek,katanya. Dengan rasa penasaran saya pun ikut dengan apa yang dia inginkan. Dengan kata-kata orang lain tentang perawan dan bukan perawan,ahirnya saya juga bisa memastikan bahwa istriku ini masih perawan. Setelah melakukan tugas yang pertama saya pun semakin sayang dengan istriku itu,bukan karena dia masih perawan,tapi ternyata dia juga orangnya baik dan penuh pengertian terhadapku. Sampai ahirnya setahun setengah kemudian istriku pun mengandung anak pertama kami,walaupun semuanya hanya tinggal kenangan belaka saat ini. Ternyata apa yang kita impikan atau kita kejar-kejar tidak semestinya selalu kita mendapatkanya,namun kalau tuhan menghendaki " Kun fayakun "  apa pun itu kalau memang sudah kehendaknya pastinya akan sampai juga,termasuk kebahagiaanku itu juga,walau pun aku berusaha mempertahankanya namun semuanya pergi dengan seiring perjalanan waktu yang terus ber jalan dengan sebuah misterinya alam ini. NB; cerita ini saya tulis bukanya untuk membuka aib antara saya dan dia,karena sekarang kami sudah menjalani kebahagiaan hidup masing-masing,dan dia pun sudah mempunyai anak dengan orang lain,ini saya ambil dari catatan harianku yang sedang saya susun kembali. Terima kasih dan Salam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun