Mohon tunggu...
sigit purwanto
sigit purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya jurnalis. Pemburu durian. Ketua durian traveler Indonesia

suka jalan-jalan. selalu mengamini di setiap persimpangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cerita Durian di Ujung Selatan Jakarta

25 April 2017   20:11 Diperbarui: 26 April 2017   05:00 4848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ada 1, 2,3.... 20..35, yah  50 lah,. Nanti paling 20 buah jadinya” kata beliau terseyum tipis atau lebih tepatnya tersungging. Sejam saya namu di kebun beliau saya ikut terseyum juga, akhirnya bisa melihat beliau terseyum saat menghitung durian ochhienya yang sedang berbuah. Josia memang bukan tipikal Sanguin yang mudah terseyum bawaaan serius, mungkin dalam hal apapun, yang pasti bukti nyata keseriusnya terpampang jelas dimata saya, 200 pohon durian dilahan 2 hektar dengan beragam jenis mulai berbuah, bukan sembarang pohon durian tapi pohon durian intrukdif terbaik.  Dalam skala nasional tak banyak orang mampu melakukan hal sama seperti beliau, sebut saja Musang king, 0chee dan d168 atau Masmuar. Kini  disaat orang kini masih sibuk menanam åilau sudah mulai memetik buahnya.

"Enggak mudah tanam durian kalau hidup matinya tidak di pohon"kata beliau tegas.

Sebenarnya mudah mengujungi kebun beliau lokasinya tak jauh dari kota BSD Tanggerang, namun apa lacur ide gila seorang teman, perjalanan saya di mulai dari Bekasi melalu Cibinong dan Parung.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
“Dari Cibinong  aja bang, lebih deket saya juga tahu jalan tikusnya” kata teman saya  mantap.
 Janji surga terbantah,  terbata-bata kami mencari lokasi beliau, apalagi selepas parung mobil saya harus beradu dengan aspal yang terkelupas oleh truk pengangkut penambangan batu. Jalan hancur membuat saya lemas, rasanya mau pulang saja namun 3 perjalanan tak laik rasanya kalau pulang dengan tangan hampa.

 Setelah puluhan kali bertanya akhir nya kami sampe juga di dusun..
 "Oh Josia montong, dari sini belok kanan ada rumah walet nah itu kebunyaa” kata seorang penduduk yang kami tanya di desa Rumpin, .
 Didepan kebun, kami rupanya sudah ditunggu seseorang
 “Kebun pak Josia”. Kata saya

“Betul silahkan masuk’ katanya.
Di dalam kebun sudah ada beberapa orang, entah yang mana pak Josia, beliau memang orangnya misterius, tak pernah saya menemukan foto beliau di internet. Di  wall fb pribadipun tak ada foto foto beliau, yang ada hanya beragam foto tanaman durian yang berbuah,  kalau ada orang yang foto di kebunnya teryata juga bukan dia. Karakternya mirip Charlie dalam film CHARLIE'S ANGELS, tak pernah muncul di layar tapi megang plot cerita.

“Itu orang bang, yang pakai kaos hijau dan sepatu bot kata amurlah.

Betulkah kata saya..setahu saya di fb orangnya masih muda"
Iya itu bang” kata Maratua
“Josia” kata beliau saat kita  bersalaman

wah betul, juga meski gagal menunjukan jalan yang benar ke kebun pak Josia,  teman  saya ini teryata lihai menebak orang.

"Ayu silakan masuk’’ pak Josia.

Dari pintu masuk, tak ada yang isimewa, kesannya beratakan tak terawat dengan rumput ilalang setingi dengkul, disebelah kiri ada kandang kambing dan sebelah kanan ada belasan kandang seperti kandang  burung yang belakangan saya tahu itu adalah sarang lebah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun