Mohon tunggu...
Turan anast
Turan anast Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka nulis, suka nyanyi

Saya telah dan akan terus hidup. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embal untuk Ibunda Pertiwi

18 Agustus 2017   04:37 Diperbarui: 18 Agustus 2017   07:07 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instawebgram.com/medias/2FMRS3zBBK

Ibu, 

Engkau cantik dalam nyenyakmu 

Harum dan wangi segala kembang masih ada di kamarmu 

Ku tak ingin mengganggu tidurmu 

Kutahu kau lelah karena segala bahagiamu 


17 Agustus kemarin aku masih di perjalanan 

Menjinjing kado yang kau pesan 

Kumemburu dalam pelarian 

Lintasi pulau dan lautan 


Kuingin sekali ibu membuka kado ini hari kemarin 

Tepat 17 Agustus hari ulang tahunmu 

Kadang aku lengah di jalanku ibu 

Dan kelengahanku itulah yang melewatkan hari bahagiamu 


Tibaku baru pagi ini 

Kuharap ibu tak bersedih 

Terima ini dengan senyum kasihmu ibu 

Dan teruslah tersenyum ibundaku. 


Ibu, 

Kado ini dari nenek di kampung 

Nenek merasa sangat tersanjung 

bila ibu menginginkan kado ini 

Semoga bukan kado terakhir untuk ibu nanti 


Ibu,  

Hanya itu isinya 

Hati putih santapan di sana 

Embal kering olahan kasih  

Yang baru tiba pagi ini 


Nak, 

"Makna hati pada makanan 

Tak hanya habis jadi santapan 

Tak hanya untuk mengenyangkan 

Tapi perlu dirasakan dan diamalkan" 



Anast

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun