Mohon tunggu...
Bang Jali
Bang Jali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati Dipolisikan, Beranikah Bareskrim Memanggil Meminta Keterangan?

24 Januari 2017   20:06 Diperbarui: 24 Januari 2017   20:30 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabar ramai hari ini terfokus pada peristiwa pelaporan Organisasi Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama yang melaporkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke polisi karena diduga telah menistakan agama. Tuduhan itu didasarkan atas pidato Mega saat perayaan HUT ke-44 PDIP pada Selasa, 10 Januari lalu.

Kalau tidak salah salah satu isi Pidato Megawati yang dianggap meresahkan ataupun menistakan agama terletak pada kalimat-kalimat yang menyebut Kehidupan Akhirat itu semacam ramalan. Ini yang bang Jali dengar isu-isunya. Bang Jali sendiri belum mendengar pidatonya secara utuh.

Yang ingin Bang Jali bahas disini adalah siapapun warga negara yang merasa dirugikan oleh orang lain berhak melaporkan orang yang dianggap merugikan tersebut ke Polisi. Tinggal nanti Polisi meminta keterangan dari orang yang dilaporkan, melakukan penyidikan dan memutuskan kasus ini layak dilanjutkan atau harus dihentikan karena tidak memenuhi unsur pidananya.

Selanjutnya dari berita yang Bang Jali baca ternyata di kubu PDIP terlihat seperti panic atau orang biasa sebut dengan istilah kebakaran jenggot.  Para politisi PDIP langsung bersaut-sautan bersuara.

Andreas Hugo Perera, Ketua DPP PDIP langsung menilai pelapor tidak memahami isi pidato Megawati seutuhnya. Berikutnya politisi PDIP lainnya Aryo Bimo mengatakan dia tidak melihat ada yang salah dalam pidato Megawati.  Kalau soal ajaran agama tentang peramalan masa depan yang dipermasalahkan menurutnya tetangga dia yang orang Arab juga tidak tersinggung.

Lain Andreas, lain Aryo, nah yang sangat kebakaran jenggot itu Eva Sundari. Eva langsung menduga ada pihak-pihak yang menyuruh Aliansi Anak Bangsa itu mempolisikan Megawati.  Nah inilah yang repot.

Kalau ibu Sylviana Murni tiba-tiba dilaporkan oleh orang-orang yang misterius, PDIP diam-diam saja. Sementara Megawati ini dilaporkan secara jelas oleh organisasi. Seharusnya  tidak ada alasan Eva Sundari mengeluarkan tuduhan seperti itu.

Biasanya orang-orang yang cepat  curiga suka dijahati orang lain itu adalah mereka-mereka yang sering menjahati orang lain.  Nah bisa jadi PDIP sebenarnya  suka menyuruh-nyuruh orang membuat Pelaporan ke Polisi. Makanya sekarang dia langsung curiga ada yang balas dendam.

Selanjutnya yang kita tunggu adalah bagaimana reaksi dari Bareskrim Polri mendapat laporan seperti itu.

Ini sudah ada laporannya.  Sudah ada datanya yaitu rekaman pidato Megawati pada HUT PDIP ke 44 lalu. Jadi seharusnya Bareskrim memanggil Megawati untuk dimintai keterangannya.

Pertanyaannya, Beranikah Bareskrim memanggil mantan Presiden RI nomor 5 itu?

Bang Jali bingung memikirkannya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun