Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Klaim NasDem dan Pentingnya "Menduplikat" Jokowi

17 Juli 2019   14:08 Diperbarui: 17 Juli 2019   14:21 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kampus Akademi Bela Negara Nasdem, di Pancoran, Selasa (16/7/2019) | (KOMPAS.com/ Ihsanuddin)

Di acara peresmian Sekolah Legislatif Partai NasDem yang selenggarakan kemarin (Selasa, 16/7/2019), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk kesekian kalinya memuji sosok Joko Widodo (Jokowi).

Di hadapan para kader NasDem yang hadir (di antaranya anggota DPR RI terpilih untuk periode 2019-2024, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), fungsionaris DPP, pengurus sayap partai dan peserta terseleksi), Surya Paloh mengatakan bahwa Jokowi adalah kader partainya.

"Jadi kalau ada perlombaan, kalau ada yang tanya Jokowi itu kader partai siapa? Partai nomor 1, NasDem. Jadi jangan pernah ragu. Kalau bicara stempel partainya, kita stempel partainya NasDem, menyatakan Jokowi adalah kader Partai NasDem," kata Surya Paloh.

Surya Paloh mengaku tidak ada masalah dengan menyebut Jokowi sebagai kader NasDem. Termasuk bila ada partai politik lain yang melakukan hal yang sama. 

Selain itu, Surya Paloh juga menyampaikan bahwa PDIP sebagai tempat Jokowi bernaung tidak akan mempersoalkannya, karena nyatanya sekarang ini Jokowi sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia.

"Ya kalau ada yang klaim dari parpol, ini kader NasDem Jokowi, NasDem juga boleh lah. Tapi kalau juga kita tempatkan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan, kepala negara sekaligus presiden milik semua rakyat Indonesia, NasDem juga sepakat dengan itu," tambah Surya Paloh.

Mendengar klaim Surya Paloh, di tempat terpisah, Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku bangga, ternyata salah seorang kader terbaik mereka (Jokowi) turut diidolakan partai lain.

"Kalau memang Pak Surya Paloh juga ngakui beliau kader NasDem, berarti kan overqualified kader-kader PDIP juga banyak yang mau dipakai partai yang lain. Jadi PDIP sih malah bangga kalau banyak orang yang ngakuin Pak Jokowi sebagai kader dengan berbagai motivasinya ya. Jadi tampaknya Pak Surya Paloh pengin agar supaya kader-kader NasDem seperti kader PDIP yang sukses. Aku sih positif saja melihatnya," kata Eva.

Tanggapan Eva kiranya mewakili pendapat sebagian publik dan termasuk para kader PDIP sendiri bahwa memang Jokowi sudah menjadi semacam 'magnet' bagi partai-partai politik. Kepribadian dan karir cemerlang Jokowi layak dicontoh oleh para kader politik lain, termasuk NasDem.

Maka tidak masalah ketika Surya Paloh menjadikan Jokowi sebagai sosok yang patut diteladani kader-kadernya. Menurut Surya Paloh, keberhasilan partainya mendapat 12 juta suara di Pemilu 2019 tidak terlepas dari peranan Jokowi. Termasuk soal kemungkinan akan mendapat 60 kursi di parlemen. 

Kita tahu bahwa jauh sebelum acara kemarin, NasDem sudah lama menyediakan "karpet merah" bagi Jokowi. Hal itu terlihat saat Pilpres 2014, mereka menjadi salah satu partai pengusung Jokowi-Jusuf Kalla. Dan selanjutnya di Pilpres 2019, NasDem menjadi partai pertama yang mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun