Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY Diminta Segera Gantikan SBY?

13 Juni 2019   18:58 Diperbarui: 13 Juni 2019   19:03 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senior Partai Demokrat membuat gerakan untuk mendorong Kongres Luar Biasa Demokrat di Jakarta, Kamis (13/6/2019). (KOMPAS.com/ Ihsanuddin)

Sejumlah politisi Partai Demokrat disebut telah membentuk sebuah presidium yang dinamakan Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD). Salah seorang penggagasnya adalah Max Sopacua. 

Tujuan dibentuknya presidium yang diisi oleh para pendiri dan senior Demokrat tersebut yakni mendorong agar segera digelar Kongres Luar Biasa (KLB) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditunjuk sebagai ketua umum baru.

Max menjelaskan bahwa para senior prihatin dengan perolehan suara Demokrat yang anjlok ke angka 7,7 persen pada pemilu legislatif (Pileg) 2019. Padahal pada pemilu 2014 lalu, perolehan suara Demokrat mencapai 10,9 persen.

Oleh karena itu, Max dan rekan-rekannya berharap dengan ditunjuknya AHY sebagai ketua umum, nasib Demokrat menjadi lebih baik ke depan.

"Yang jelas bagi kami, yang paling depan saat ini adalah AHY. Yang sudah maju, yang punya poling, yang sudah kerja ke daerah-daerah, kalau ada yang lain ya tak tertutup kemungkinan kalau ada yang mau maju," ujar Max (13/6/2019).

Max juga mengkritik beberapa elit partai yang berada di lingkaran SBY yang dianggap kerap menyampaikan pernyataan kontroversial dan bikin gaduh, antara lain Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nashidik, serta mantan Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Atas keinginannya agar Demokrat dipimpin AHY, Max mengaku tidak masalah, dan sama sekali tidak bermaksud melanggengkan "politik dinasti". KLB pun diharapkan dapat digelar selambat-lambatnya pada 9 September 2019.

Apakah AHY sanggup memimpin partai berlambang "mercy" itu?

Barangkali sanggup, AHY cukup berkapasitas, terlihat bagaimana selama ini dia menjadi "nakhoda" sementara partai, di saat sang ayah sedang sibuk mengurus sang ibu (almarhumah) yang menderita sakit.

Dari segi pendidikan juga AHY sudah sangat mapan, dia bahkan lulusan Universitas Harvard di Amerika Serikat. Jadi modalnya amat cukup. Paling pengalaman saja, dan hal itu bisa diperkaya seiring berjalannya waktu.

Pertanyaannya, kok gara-gara perolehan suara partai jatuh, yang "dikudeta" SBY? Apa iya salah satu penyebabnya adalah karena vakumnya SBY selama ini? Bukankah para elit partai tahu bahwa SBY sibuk bukan tanpa alasan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun