Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Usai Pemilu, Jangan Lupa Apresiasi Pihak-pihak Ini

15 April 2019   22:26 Diperbarui: 15 April 2019   22:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun Pemilu belum dimulai, kecuali yang sudah diselenggarakan di luar negeri, alangkah baiknya jika kita meluangkan waktu sedikit untuk mengingat pengorbanan berbagai pihak yang telah, sedang dan akan bekerja keras menyukseskan pesta demokrasi di negara kita. Dan mungkin tidak berhenti pada upaya mengingat, kita juga patut menyampaikan apresiasi yang pantas kepada mereka, entah dilakukan secara langsung, tak langsung dan bahkan lewat doa saja.

Tentu ada yang akan bertanya, buat apa mengapresiasi mereka, bukankah yang mereka lakukan merupakan bagian dari tugas dan tanggungjawab? Bukankah pula mereka dibayar untuk melakukan itu semua?

Ya betul. Itu tugas dan tanggungjawab mereka, dan pun mereka dibayar untuk itu. Mereka bekerja tidak cuma-cuma. Namun apakah kita ingin menjadi seorang majikan yang menghargai seorang upahan hanya dalam bentuk pemberian upah, tanpa ucapan terima kasih?

Bagaimana pula dengan mereka yang melakukannya dengan ikhlas tanpa pamrih, tidak meminta dan menerima imbalan? Apakah mereka juga tidak berhak menerima apresiasi dari kita?

Apa pun yang ada di benak Anda saat ini, apakah akan berkenan mau melaksanakan anjuran ini, mau menyortir terlebih dahulu pihak-pihak mana yang dianggap layak, atau tetap pada pendirian bahwa seorang upahan cukup baginya lembaran uang, itu terserah Anda.

Buat yang berkenan, di sini setidaknya ada 10 pihak yang sepertinya layak mendapat apresiasi dari kita, antara lain:

Pertama: Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kita tahu bahwa pihak penyelenggara utama pesta demokrasi adalah lembaga ini. Dan bukan hanya menyelenggarakan, lembaga dan orang-orang yang terhimpun di dalamnya sekaligus menjadi wasit.

Gambar: detik.com
Gambar: detik.com
Sebagian dari kita mungkin akan berpikir, gaji yang diperoleh pasti seimbang dengan kerja keras. Namun bayangkan jika Anda ikut ke dalam bagian mereka, betapa stres dan frustasi berat akan menimpa Anda. Di saat tertentu Anda akan mengeluh bahwa gaji yang Anda dapatkan ternyata tidak sebanding dengan hasil keringat Anda. Sudah berpeluh pun tetap menjadi objek fitnah, cercaan, dan bahkan bisa sampai sasaran amukan.

Kedua: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Tugas lembaga ini sama beratnya dengan yang diemban KPU. Orang-orang yang berada di lembaga ini bekerja menyeimbangkan tugas KPU untuk memastikan proses pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung terbuka, fair dan adil.

Gambar: bawaslu.go.id
Gambar: bawaslu.go.id
Ketiga: Petugas KPPS, Pengawas dan Saksi. Orang-orang ini jelas merupakan pihak yang bertanggungjawab langsung di lapangan. Mereka juga berhadapan muka dengan masyarakat. Ingat, upah yang mereka peroleh bersifat musiman, sedangkan resiko yang mereka tanggung cukup berat. Bayangkan jika terjadi sesuatu hal buruk, bukankah mereka yang akan babak belur?

Gambar: cilacapnews.com
Gambar: cilacapnews.com
Gambar: antero.co
Gambar: antero.co
Keempat: Petugas Keamanan. Sebagai pihak yang bersumpah netral, para anggota TNI dan Polri tidak serta-merta berpangku tangan dan tidak peduli dengan pesta demokrasi karena merasa diposisikan pasif. Betulkah demikian? Bukankah mereka ikut mengangkut logistik dan mengawal keamanan wilayah dan masyarakat terutama para pengguna hak pilih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun