Semangat Rekonsiliasi

Kata rekonsiliasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai: 1. perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan; 2. penetapan pos-pos yang diperlukan untuk mencocokkan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang mempunyai hubungan satu dengan lain; 3. ikhtisar yang memuat rincian perbedaan antara dua akun atau lebih.

Kata rekonsiliasi ini merupakan penggamabaran yang tepat dalam menyambut Idul Fitri 1439 H ini. Sesuai dengan situasi ekonomi dan politik yang ada di Indonesia atau mungkin di kehidupan pribadi kita.

Tidak ketinggalan juga menyimak apa yang terjadi di dunia internasional. Ketika Presiden Donald Trump berjabat tangan dengan Kim Jong Un. Sebelumnya mereka saling melontarkan ancaman dan saling mencaci. Mereka juga mengerahkan kekuatan militer dan mempertontonkan kemampuan senjata nuklir masing-masing. Menebar teror ke seantero Asia Timur dan bahkan Amerika.

Kembali ke konteksnya, permintaan maaf yang disampaikan dalam ucapan selamat lebaran, merupakan sebuah fondasi yang kokoh dalam sebuah proses rekonsiliasi. Karena proses pemulihan persahabatan harus dimulai dengan duduk sama tinggi dan perasaan terbuka. Keterbukaan karena mengakui kesalahan yang kita lakukan dan memaafkan perilaku tidak menyenangkan yang diterima.

Tapi hal ini tidak boleh berhenti di proses maaf memaafkan. Dalam proses rekonsiliasi ada perbuatan selanjutnya, yaitu saling melakukan koreksi. Kalau di bidang keuangan, digambarkan misalnya dengan melakukan jurnal koreksi. Ada yang plus dan minus. Untuk akhirnya klop dan sepakat. 

Yang unik di dalam rekonsiliasi, bisa saja merupakan angka baru. Tidak harus ada yang menang dan kalah. "Win-win solution". Kita bisa "win some and loose some". Kita menyerahkan atau mengalah sebagian dan akan mendapatkan sebagian. Benar-benar sebuah status yang baru yang disepakati. Semoga yang disepakati adalah hal yang baik untuk kedua belah pihak. 

Tanpa berpanjang lebar dan mengganggu liburannya, kami mengucapkan selamat berekonsiliasi. Rekonsiliasi melalui sarana saling memaafkan secara digital, silaturahmi secara fisik, halal bi halal, reuni atau apapun yang memiliki jiwa rekonsiliasi. 

Mohon selalu diingat bahwa proses meminta maaf baru awal dari rekonsiliasi. Yang diperlukan adalah proses ikutannya; menjaga agar tidak mengulangi kesalahan, membina hubungan yang berkualitas lebih baik, tidak saling menyakiti, saling menghargai, menjaga perasaan orang lain, tidak ingin menang sendiri dan sebagainya. 

Semoga berpuasa sebulan lamanya menjadi modal kita untuk memiliki semangat rekonsiliasi. Mohon maaf lahir batin apabila ada yang merasa tidak berkenan dengan tulisan kami. (Try)