Mohon tunggu...
Trisno Widodo
Trisno Widodo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Catatan Seorang Guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perilaku Sosial dalam Perubahan Budaya di Era Globalisasi

1 Agustus 2012   00:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 6315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu  pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya.

Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya.

Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global.

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

1.Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

2.Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

3.Berkembangnya turisme dan pariwisata.

4.Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

5.Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.

6.Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

Walaupun resistensi yang dilakukan beberapa negara berkembang terhadap globalisasi ini begitu kuat, namun tak satu pun negara mampu membendung arus deras tersebut. Salah satu ciri kemasyarakatan yang sangat jelas dari pengaruh globalisasi ini adalah urbanisasi. Secara sederhana urbanisasi diartikan sebagai perpindahan masyarakat yang terkonsentrasi ke daerah perkotaan, yang diikuti dengan semakin termarginalkannya aktivitas ekonomi yang berada di pedesaan. Inilah salah satu motif (ekonomi) dari perpindahan secara masif penduduk desa ke kota.

M. Dawam Rahardjo (2000) menyebutkan pada fenomena globalisasi ini, adanya perubahan hubungan sosial dalam masyarakat. Jika pada tempo dulu hubungansosial banyak dipengaruhi oleh sentimen primordialisme, keluarga, kekerabatan, hubungan darah, dan lain sebagainya yang dikategorikan Dawam sebagai hubungansosial tradisional. Pada era globalisasi ini, semua hubungansosial itu diambil alih oleh adanya persamaan pekerjaan, profesi, minat, bakat, hobi, dan lain sebagainya yang tidak memiliki ikatan sebagaimana ikatan tradisional di awal. Akibatdari hubungansosial ini menghasilkan sebuah kelas sosial baru, yaitu kelas sosial menengah yang banyak dicirikan oleh masyarakat profesional.

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun