Mohon tunggu...
Tri Lego Indah Fitrianingsih
Tri Lego Indah Fitrianingsih Mohon Tunggu... pengajar -

MamahMuda yang suka ngeblog || Anggota @tapisblogger || volunteer @rumahpermata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apresiasi terhadap Para Penggiat Literasi

23 April 2013   18:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:44 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Buku Sedunia, yang dicanangkan oleh UNESCO sejak 1995, kini selalu diperingati baik secara offline maupun online. Peluncuran buku di berbagai tempat serta kegiatan yang berkaitan dengan buku digelar oleh berbagai instansi, maupun komunitas. Dan tak ketinggalan pula, kicauan kultwit memperingati Hari Buku Sedunia juga diramaikan di ranah jejaring sosial dengan menghastag #HappyWorldBookDay. Sah-sah saja rasanya, karena itu hak setiap orang. Tapi, membudayakan untuk berbagi buku, membaca buku, mengkaryakan tulisan dalam bentuk buku serta mengapresiasi buku secara massive tidak semua orang telaten melakukannya. Mungkin hanya saat ada perayaan tertentu seperti Hari Buku Sedunia hari ini ataupun Hari Buku Nasional 17 Mei nanti.

Adalah 3 nama yang sampai sekarang mencuri perhatian saya. Ialah Presiden Pertama Forum Taman Bacaan Masyarakat; FTBM (Gol A Gong), founder komunitas Cendol ; Cerita Nulis Diskusi Online (mayokO aikO) dan Pengampu #Kampus Fiksi (Edi Akhiles). Tiga nama tersebut kiranya adalah para inisiator yang masih concern hingga sekarang menggelorakan semangat cinta buku.

Gol A Gong yang menginisiasi adanya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dengan membentuk Rumah Dunia, dan kini telah menjadi pemantik berdirinya puluhan TBM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dan tentu saja, aktivitas TBM sangat erat dengan buku. Berbagai agenda rutin digelar untuk menggelorakan cinta buku.

Selain Gol A Gong, salah satu penggiat dunia literasi yaitu mayokO aikO yang tak lain adalah pemilik komunitas online yang sudah bertransformasi menjadi yayasan sosial berbadan hukum yaitu Yayasan Cendol. Yayasan Cendol juga terus massive mengajak semua orang untuk berbagi, dan mengapresiasi buku. Sebagaimana aktivitas online di komunitas miliknya. Setiap minggu akan ada agenda bedah buku secara online yang diikuti oleh ribuan cendolers-sebutan untuk anggota komunitasnya. Berbagai agenda tetap maupun insidental berkaitan buku juga dihelat baik untuk intern Cendol maupun terbuka untuk umum. Seleksi ketat karya cendolers melalui mid test di kelas Cendol, juga terangkum dalam 11 buku hasil mid semester yang diterbitkan secara profesional melalui jalur mayor di penerbitan miliknya. Mewadahi karya cendolers dalam bentuk buku serta memberi honorarium yang layak, adalah bentuk apresiasinya terhadap hasil karya terbaik cendolers. Selain itu, di jejaring sosial twitter, kepala sekolah Cendol ini juga rajin membagi-bagikan buku secara gratis untuk follower @mayokoaiko di setiap kuis yang sering ia adakan. Lebih dari 2000 eksemplar buku telah ia bagikan secara gratis. Dan kegiatan ini akan terus berlanjut. Harapannya, semakin banyak buku dibagikan, masyarakat akan semakin tercerdaskan.

Edi Akhiles, CEO dari penerbit Diva Press yang juga pengampu dari #Kampus Fiksi pun punya semangat yang sama dengan dua nama diatas. Semangat sense of giving terhadap segenap masyarakat, ia gelorakan melalui penerbit miliknya juga #Kampus Fiksi yang mulai ia inisiasi mulai tahun ini. Mengawal langsung para penulis muda untuk bisa berkarya, melalui kelas offline di #Kampus Fiksi, dan follow up via online yang free of charge, hingga penulis muda itu karyanya terwujud dalam bentuk buku yang layak terbit. Berbagai inovasi terus dilakukannya demi terwujudnya agenda tersebut.

Kiranya, kita patut mengapresiasi langkah konkret ketiga nama tersebut. Belajar dari apa yang telah mereka perbuat bagi orang banyak. Sebagaimana mereka membaca keterbutuhan masyarakat, khususnya di bidang literasi. Dan sekarang, mungkin waktu yang tepat untuk kita memulai langkah, menjadi pioner yang mengkampanyekan budaya baca tulis di lingkungan kita masing-masing. Selamat Hari Buku Sedunia. Jadikan membaca sebagai kebutuhan!

Bandarlampung, 23/04/2013

18:13 wib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun