Meskipun murah hati merupakan sifat, sikap dan tindakan terpuji yang diperintahkan sendiri oleh Tuhan tetapi jangan lalu beranggapan semua orang senang dan suka pada orang yang murah hati. Memang hambatan utama agar senantiasa bisa murah hati datang dari diri sendiri dan amat sangat tidak mudah mengatasinya, tetapi hambatan dari luar dapat juga sangat mengganggu.Â
Tuhan yang kudus dan jenius itu tahu persis betapa banyak orang tidak suka jika melihat orang bermurah hati pada orang lain, kalau tidak cerita berikut tentu tidak disampaikan. Bagian terakhir cerita yang disampaikan Tuhan sebagai berikut: 'Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?Â
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.' Iri hati, dengki, kebiasaan susah melihat orang lain senang atau senang melihat orang lain susah, dapat menjadi faktor penghambat eksternal bagi orang yang mau bermurah hati, tetapi hambatan semacam ini - dan hambatan internal yang jauh lebih hebat - hendaknya diabaikan - seperti yang dilakukan tuan pemilik kebun dalam cerita yang disampaikan Tuhan.Â
Tuhan telah memberi contoh untuk senantiasa bermurah hati jadi tidak perlu takut atau gentar melakukan hal yang sama. Sekali layar terkembang pantang kembali sebelum sampai ke tempat tujuan. Selamat berlayar dalam bahtera murah hati. Dari Forum Umat. Kasidi no. 032 - tbs-08072016