'Jika oleh yang mahakuasa ditanya dan diberi kesempatan untuk sekali saja memutar waktu dan kembali ke masa lalu, mengulang peristiwa paling luar biasa, apa pilihannya? Saat ini akan dijawab seperti berikut: Ketika pertama kali bertemu seorang gadis menawan yang kemudian berkenan selama hampir 35 tahun menjadi rekan dan teman seperjalanan menapak jalan sederhana tapi penuh pesona indahnya cinta, setia dan percaya. Dia yang pemurah, hangat dan setia tidak hanya membuat semuanya indah mempesona walau kami berdua nyaris tidak punya apa-apa tetapi butir-butir permata dan mutiara dari surga yang disampaikan Sang Putra menjadi bagian terindah hidup sederhana kami berdua. Dia gemar membacanya, saya gemar bercengkerama sambil menuliskan hasil olah rasanya.Â
Memang bukan apa-apa jika keberhasilan dunia tolok ukurnya, tetapi jika kebenaran sabda bagi orang kecil sederhana titik tolaknya, kami berdua mungkin boleh berbangga, bukan karena kami benar paham lalu tekun melaksanakannya, tetapi karena kami berdua gembira dalam naifnya penafsiran dan memahami sabda. Murah hati contohnya. Bagaimana dalam pertengkaran dan silang adu mulut kami tetap saling memanggil 'yang' dan setelah semuanya usai panggilan 'yang' yang memang tak pernah pudar menjadi semakin cemerlang bercahaya.Â
Kami berdua mungkin terlalu naif jika dengan serta merta merasa jadi paham benar kehendak Tuhan karena penggalan sabda ini - 'Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil' tetapi adalah benar ada satu dua perintah yang terus dilakukan tanpa sadar yaitu saling murah hati, saling kagum dan sayang, saling tertawa dan memaafkan. Selamat menjadi 'orang kecil murah hati' karena bagi mereka semua misteri Tuhan diungkapkan. Dari Forum Umat. Â Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Kasidi no. 040 - Â tbs-13072016