Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

203 Hari Penuh Cinta

24 September 2018   23:58 Diperbarui: 25 September 2018   00:21 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta itu anugrah.. maha daya kehidupan

Menumbuhkan benih-benih asa dan karsa
Asa yang mengalir lewat celah-celah budaya
Di antara tradisi gotong royong dan beragam daya upaya membangkitkan

Semangat keindonesiaan yang dalam
Bingkai kebhinekaan yang menguatkan.

*****
Musim kampanye Pemilu serentak 2019 telah dimulai sejak 23 September 2018 sampai dengan 13 April 2019. Jika dihitung dengan hari ada 203 atau 8 bulan berjalan. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang untuk melakukan banyak hal positif. Tapi menjadi sangat pendek untuk menghancurkan peradaban dan kebudayaan manusia yang ada di dalamnya.

Rentang waktu itu kaya potensi, yang menguatkan atau melemahkan karsa membangun negeri. Menguatkan sendi-sendi kebangsaan agar berdiri kokoh di atas kaki sendiri. Dan melangkahkan kakinya menuju masa depan yang lebih gemilang. Menggapai cita-cita hidup merdeka yang bersatu, berdaulat. Adil makmur jiwa raga.

Kampanye itu mengajak orang banyak agar mengikuti langkahnya. Ajakan yang sebaiknya berisi kebaikan dan kebajikan.

Program, visi dan misi sesuai ajakan KPUadalah bentuk normatifnya.  Tujuannya agar kampanye berlangsung damai. Dan hal ini akan terwujud jika semua kontestan konsisten memelihara makna damai. 

Damai adalah suasana aman, tanpa kerusuhan. Harmoni dalam kehidupan alami antar manusia di mana tidak ada perseturuan ataupun konflik.

Bisa diartikan juga tidak adanya kekerasan dan sistem keadilan berlaku baik dalam kehidupan pribadi, antar personal, maupun dalam sistem keadilan sosial politik lokal, menyeluruh, dan secara global. 

Keselarasan atau harmoni akan tercapai jika semua pihak menyadari kedudukannya setara. Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Ini bisa terjadi jika dilandasi kesadaran u tuk senantiasa saling menghormati. Dan itu yang dimaui oleh hukum positif. Hukum yang mengindahkan keadilan. 

Jangan pernah ragu untuk jadi Pemilih Berdaulat. Apalagi bagi pemilih milenial yang harus sadar akan pentingnya menyiapkan diri akan datangnya kabar baik jelang bonus demografi. Kabar baik yang bisa jadi buruk jika terlena ajakan yang tidak membawa cinta Indonesia dengan segala ragam keindonesiaan -nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun