Mohon tunggu...
Toto Karyanto
Toto Karyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menyingkap Tabir di Balik Segudang Prestasi [Bagian 3]

30 Januari 2020   22:28 Diperbarui: 30 Januari 2020   22:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atlet cabor Taekondo yg peraih medali perak PORPROV Jateng 2018 ygluput mendapat tali asih. Dok. Pengkab TI Kebumen/Sabar Imam.

Cerita klasik ketidakadilan perlakuan kepada atlet berprestasi tingkat provinsi kembali menyeruak di grup media sosial para pengurus cabang-cabang olahraga yang dikordinasi oleh Koni Kebumen. 

Ketika ada anggota yang menayangkan keluh kesah pengurus cabang olahraga yang secara tradisional juga merupakan lumbung prestasi tidak diperlakukan adil dalam hal penerimaan tali asih dari pemerintah lewat Dinas Pemuda dan Olahraga dan pariwisata melalui Koni Kebumen, semua orang seolah terhenyak. 

Sebagian besar bereaksi "keras" gaya khas grup medsos yang sedang digemari. Ada yang mengusulkan untuk segera beraudiensi dengan DPRD Kabupaten agar "suara"-nya terdengar lebih jelas dan tepat sasaran. 

Ada juga yang siap mengerahkan "pasukan" dan sebagainya. Intinya, perlakuan tidak adil itu harus segera ditindak-lanjuti dengan tindakan nyata. Action ! Bukan NATO atau omdo. 

Reaksi yang wajar dari masyarakat olahraga prestasi yang acapkali dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten dan DPRD-nya. Dibanding olahraga rekreasi yang bersifat massal semacam senam kaum perempuan yang mudah memasyarakat dan digemari oleh para pejabat, pergulatan para atlet dserta pelatih dan pembina cabang-cabang olahraga prestasi yang mungkin kurang memasyarakat semacam bridge, hockey dan sebagainya. 

Kecenderungan mengedepankan olahraga rekreasi ketimbang prestasi yang menguras banyak energi, selain lebih murah juga nampak meriah. Apalagi untuk disajikan sebagai tontonan yang mungkin saja digemari dan mengundang massa besar yang tentu saja berpotensi ekonomi. Terutama politik dan sosial yang menguntungkan pihak tertentu. Ini soal selera dan keberpihakan. 

Sumber: KONI Kebumen
Sumber: KONI Kebumen
Data di atas mungkin akan berbicara banyak jika ada perhatian yang lebih serius dari para pengambil kebijakan keolahragaan di kabupaten termiskin secara statistik ekonomi dan olahraga di jawa Tengah ini. Memiliki satu regu Hockey Putri yang menjadi andalah Provinsi Jawa Tengah dan bahkan nasional. 

Hampir sama dengan regu putrinya, tulang punggung tim Hockey putra Jawa Tengah pada PON XX tahun 2020 di Papua juga berasal dari atlet berprestasi Kabupaten Kebumen yang tidak memiliki sarana maupun prasarana berlath memadai. 

Jika data ini dapat menjadi bukti otentik dalam menentukan keberpihakan para pengambil kebijakan daerah, atlet dan seluruh jajaran pembinaan olahraga prestasi akan termotivasi lebih kuat untuk memajukan serta mengharumkan nama daerah. 

Semakin banyak perhatian dan keberpihakan tersebut, para atlet dan pelatih serta pembina akan lebih fokus berlatih, melatih dan membina para atlet potensial berprestasi tingkat provinsi, nasional maupun internasional. 

Dari cabang olahraga paralympic, Kabupaten Kebumen memiliki satu juara dunia atas nama Femini dan tiga atlet tingkat benua Asia. Beberapa atlet lain siap melapis mereka yang telah masuk jajaran atlet nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun