Mohon tunggu...
Topan Jaya
Topan Jaya Mohon Tunggu... -

I'm SMIKer... "Jangan pernah berhenti mencintai Indonesia!" Ngeblog juga di smipresidenku.wordpress.com, mahfudsrimulyani.wordpress.com & Ganyangmalingshit.wordpress.com. Buat jaga2 klo postingan di kompasiana diapus sama admin :-)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harga Mahal Diplomasi Damai dengan Malaysia

31 Agustus 2010   10:19 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_245220" align="alignnone" width="500" caption="Apakah kita akan tinggal diam jika diperlakukan seperti binatang?"][/caption] Selama ini kita tahu setiap kali terjadi ketegangan antara Indonesia dengan Malaysia, selain muncul sikap-sikap keras dan tegas dari masyarakat, ternyata tidak sedikit juga masyarakat kita sendiri yang bersikap lemah alias melempem. Sikap sejenis itu terlebih-lebih juga mengedepan di kalangan pejabat pemerintah kita. Memang aslinya pemerintah Indonesia selama ini berada di jalur diplomasi yang benar sesuai standar etika hubungan internasional. Masalahnya, Indonesia menghadapi negara yang bebal, arogan, tidak punya kepribadian, manipulatif, dan memang sudah seperti maling sifatnya. Untuk Anda yang masih bertahan dengan sikap-sikap lunak, sok diplomatis, sok bersahabat, sok arif, sok cinta perdamaian, dan sok-sok yang lain, saya hanya minta Anda semua menatap rekaman gambar di tulisan ini. Lihatlah di satu sisi kedua pemimpin negara tampak akrab bersalaman seolah tidak ada masalah apa pun di antara mereka. Lihatlah betapa licinnya jas mahal yang mereka kenakan, dan lihatlah betapa licin dan cerahnya wajah keduanya.Lihat betapa tenteram dan damainya gambaran negara yang mereka wakili. Jika Anda sudah puas melihat fatamorgana hubungan politik dari dua simbol puncak tersebut, geser tatapan Anda ke gambar di sebelah kanan. Lihatlah wajah-wajah hancur dan tersiksa karena kebiadaban negeri maling, Malaysia. Tanyakan pada diri Anda, andai Anda dalam posisi seperti mereka, apa yang akan Anda suarakan dan lakukan? Lalu, balik semua catatan sejenis. Berapa banyak anak bangsa kita yang disakiti dan diperlakukan seperti binatang. Mereka adalah monumen hidup kebiadaban bangsa tetangga kita. Lalu renungkan juga, apakah Indonesia sebagai bangsa yang bersahabat pernah memperlakukan warga negeri jiran itu seperti mereka memperlakukan warga negara kita?Apakah ada perusahaan Malaysia yang dibakar di sini? Adakah warga negara Malaysia yang diseterika, disilet, dipentungin, dan dibakar hidup-hidup di sini? Tidak ada saudaraku…. karena benar kita adalah bangsa yang beradab. Kita lebih suka bersikap keras kepada sesama anak bangsa dibanding bersikap tidak sopan, apalagi bengis kepada bangsa lain. Renungkan… Apakah kita yang telah begitu bersahabat pantas mendapat perlakuan semacam itu? Renungkan… Kita sudah bersikap menahan diri sejauh ini, bersikap menghargai hubungan kedua negara, tetapi pada saat yang sama semua itu dibayar dengan harga yang sangat mahal. Pandang lagi wajah-wajah saudara-saudara kita yang diperlakukan seperti binatang itu. Setelah itu, suarakan lagi hati nurani Anda sejujur-jujurnya… Itu kalau Anda sungguh cinta Indonesia… [tj] * Baca juga artikel ini: 1) Proposal 9: Perang Sipil Gokil Ganyang Malaysia. 2) “Diplomasi Tahi utk Malaysia”. 3) “Jadkan Kedubes Malaysia Kakus Umum” 4) “Ganyang Malaysia: Di Mana Jenderal-jenderalku?” 5) “Jadikan 2 Juta TKI Spionase & Milisi Siap Ganyang Malaysia”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun