Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Makroprudensial Upaya Menstabilkan Sistem Keuangan dan Perekonomian Indonesia

25 Juni 2019   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2019   11:40 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertumbuhan ekonomi stabil, dambaan setiap negara di dunia(dok:liputan6.com)

Belajar dari pengalaman adalah cara terbaik untuk melangkah agar tidak terpuruk, Indonesia pernah mengalami krisis global keuangan di tahun 1998 dan 2008, meski tertatih namun negara yang kita cintai telah melewati masa masa sulit, saatnya kini bangkit dan mulai menata ulang agar pelemahan mata uang rupiah yang nantinya memberikan efek domino bagi perekonomian di tanah air, setelah melewati dua kali krisis global. 

Bank Indonesia sebagai bank sentral sesuai pasal 23D Undang Undang Dasar Republik Indonesia dan juga Undang Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, paham betul apa yang harus di lakoni setelah mengalami dua kali krisis global keuangan.

Sebagai warga negara Indonesia yang tentu saja mengalami langsung maupun tidak langsung jika gonjang ganjing perekonomian dan keuangan nasional, berharap banyak agar pemangku kebijakan finansial mampu memberikan rasa aman agar tekanan global dalam dinamika keuangan tidak memberikan resiko bagi jutaan rakyat Indonesia. 

Salah satu formula yang dikedepankan Bank Indonesia adalah pendekatan  makroprudensial yaitu sebuah kebijakan yang mengaju dengan dinamika keuangan yang bersumber dari interaksi makro ekonomi dan mikro ekonomi.

Berharap agar Bank Indonesia memainkan peranan vitalnya agar keuangan nasional tetap stabil, dan tentu dalam hal ini Bank Indonesia tidak sendirian dalam penerapan kebijakan makroprudensial, ada koordinasi yang terkoneksi dan saling bersinergi sebagai bank sentral yang di perankan bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga Penjamin Simpanan agar pencegahan dan penanganan krisis keuangan bisa di lakukan, dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

Makroprudensial memberikan harapan untuk tetap mempertahankan stabilitas keuangan, prediksi yang kerap tak menentu dalam tatanan dan tantangan ekonomi global terutama kebijakan moneter Amerika Serikat serta di lanjut perang dagang Amerika Serikat versus Tiongkok. 

Harapan terbesar bangsa ini melalui Bank Indonesia, mampu memainkan jurus ampuhnya agar ekonomi Indonesia mampu berkibar, upaya kebijakan makroprudensial adalah menyelamatkan stabilitas keuangan, sebuah ikhtiar anak bangsa, setelah itu Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan perlindungan bagi bangsa ini untuk menebalkan optimisme bagi pemangku kebijakan keuangan, agar keberkahan pengelolaan keuangan menjadikan bangsa ini tetap bertahan menghadapi gempuran krisis global.

Penguatan UMKM Dan Perkembangan Positif Perekonomian Domestik 

Pertumbuhan perekonomian dunia pada tahun 2018 di perkirakan pada kisaran 3,7 %, namun tak dinyana perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dan 2020 malah di revisi ke angka yang lebih rendah yakni 3,5% dan 3,6 %. 

Namun ada kabar baik dan juga menjadi sebuah berita yang cukup mencerahkan, bahwa pertumbuhan ekonomi domestik diproyeksikan berada di kisaran angka 5,0%-5,4%, hal ini terjadi karena permintaan domestik yang terus menguat dan memberi harapan bahwa trend postif perekonomian nasional.

Harapan juga di utarakan seorang pedagang di pasar baru Cikarang, Mulyadi yang kesehariannya berjualan keperluan alat  jahit, meski beberapa bulan terakhir pernah mengalami lesunya pasar, ditambah masih menunggu kepastian peta perpolitikan tanah air pasca pilihan legislatif dan juga pilihan presiden, pedagang yang tinggal di desa Sukaraya ini optimis bahwa perekonomian akan membaik, pasca lebaran memang permintaan akan kebutuhan peralatan jahit sedikit menurun, namun ia berharap di  masa menjelang liburan  sekolah dan tahun ajaran baru serta penghujung tahun mampu mendulang keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun