Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Panjat Sosial Pejabat, Rompi Oranye KPK Telah Menanti

6 Mei 2019   16:49 Diperbarui: 6 Mei 2019   16:59 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Kepulauan Talaud kena OTT KPK (dok:Tempo.co)

Memiliki mobil mewah, rumah megah dan mempunyai barang barang bermerk yang harganya pun selangit. Gambaran kekayaan yang memukau dan tak semua orang memilikinya. Namun dibalik gemerlap tersebut ada nestapa yang menyertainya, barang boleh mewah, kendaraan pun punya berderet namun akhirnya berrompi oranye khas KPK pun dikenakan. Terakhir pejabat publik yang di cokok lembaga anti rasuah adalah bupati Talaud.

Meski terjaring Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK, Sri Wahyumi Maria Manalip tetap berpenampilan stylish dengan topi bulu bulu dan mengenakan pakaian bermotif batik. KPK mencokok bupati Kepulauan Talaud dengan dugaan terkait transaksi pengadaan di pemerintah daerah kabupaten Talaud.

Barang barang mewah berupa tas, berlian dan jam tangan mahal menjadi barang bukti awal bagi KPK untuk menelusuri indikasi korupsi bupati Kepulauan Talaud. Fakta penangkapan para pejabat setingkat bupati, wali kota dan gubernur serta menteri semakin meneguhkan bahwa mereka menyelewengkan amanat demi memuaskan keinginan kebendaan dunia.

Dengan jabatan yang disandangnya, mereka berupaya untuk panjat sosial agar terlihat keren, up date mode dan tampil cantik melebihi rakyat kebanyakan. Puluhan kali KPK mencokok pejabat di negeri ini dan satu hal yang sama adalah uang seakan di dewakan, penampilan keren adalah kunci utama untuk bisa selalu di strata atas sosialita.

Entahlah apa yang dipikirkan mereka ketika memutuskan menerima mobil mewah, sementara rakyat yang dipimpinnya untuk sekedar makan tiga kali sehari pun sangatlah susah. Atau masalah gizi buruk dan kasus stunting yang tak pernah hilang. Jabatan adalah amanah, mereka di pilih bukan untuk mengeruk kekayaan, alih alih mengabdi malah memperkaya diri sendiri.

Panjat sosial dengan memaksakan kemampuan meski duit pas-pasan dan akhirnya sumpah jabatan pun di lupakan, dari gaya gaya nya sih mungkin akan sering terdengar kembali OTT yang dilakukan KPK, selama obsesi menjabat dengan berpikir mendapatkan fee dari proyek proyek yang ada di daerah yang di pimpinnya, maka akan terus ada berita pejabat di gelandang KPK dan nantinya mengenakan rompi oranye atau di tangkap pas Jum'at keramat, pilihan yang pahit memang bagi pejabat yang nakal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun