Mohon tunggu...
Toni Naufaldi
Toni Naufaldi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Penerapan Metode Make A Match dalam Pembelajaran Matematika

12 Agustus 2017   22:55 Diperbarui: 12 Agustus 2017   23:27 11569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK: Penulisan ini bertujuan untuk penerapan metode make a matchdalam pembelajaran matematika. Penulisan ini menggunakan pendalaman kualitatif dengan cara kajian pustaka. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa penerapan metode make a match dapat menghasilkanDapat memotivasi siswa untuk saling membantu pembelajaranya satu sama lain. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya (sebagaimana kepada diri mereka sendiri) untuk melakukan yang terbaik. Meningkatkan keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk bekerja secara efektif. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas sesuatu masalah. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan berdiskusi.

Tahapan Pembelajaran Metode Make A Match

Menurut Tharmizi (2010). mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan teknik make a macth sebagai berikut:

  • Membuat potong-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas.
  • Mengisi kertas-kertas tersebut dengan jawaban atau soal sesuai materi yang telah diberikan.
  • Mencocokan semua kartu sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
  • Membagikan soal atau jawaban kepada siswa
  • Memberi setiap siswa satu kertas dan menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuhnya akan mendapatkan jawaban.
  • Meminta semua siswa menemukan huruf U atau berhadapan.
  • Meminta siswa menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan, terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.
  • Menambahkan langkah-langkah model Make A Match yaitu setiap siswa menerima potongan kertas, mereka diberi waktu untuk memikirkan jawaban atau soal dari kertas yang diterimanya. Setiap siswa yang dapat menemukan pasangannya dengan tepat sebelum batas waktu diberi poin atau nilai.
  • Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumya.
  • Mendiskusikan soal yang telah diterima dengan kelompok pasangan.
  • Kesimpulan / penutup.

 

Kata Kunci: Make A Match, Pembelajaran Matematika

Pendahuluan

Matematika ialah ilmu pasti yang berkenaan dengan suatu penalaran. Perkembangan ilmu matematika tidak pernah berhenti, hal ini karena matematika masih dibutuhkan dalam kehidupan manusia. matematika memiliki keterkaitan dengan dengan konsep abstrak. Segala hal yang bersangkutan dan berhubungan dengan matematika disebut sebagai matematis. Matematis juga di gunakan untuk menyebut sesuatu secara sangat pasti dan sangat tepat. Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik secara umum maupun secara khusus. 

Secara umum matematika digunakan dalam transaksi perdangangan, pertukangan, dll. Hampir di setiap aspek kehidupan ilmu matematika yang di terapkan. Karena itu matematika mendapat julukan sebagai ratu segala ilmu. Matematika juga mempunyai banyak kelebihan dibanding ilmu pengetahuan lain. Selain sifatnya yang fleksible dan dinamis, matematika juga selalu dapat mengimbangi perkembangan zaman. Terutama di masa sekarang ketika segala sesuatu dapat di lakukan dengan komputer. Matematika menjadi salah satu bahasa program yang efektif dan efisien.

Menurut Riedesel (1996: 13-15) matematika atau pelajaran matematika adalah matematika bukanlah sekedar menghitung, pembangkitan masalah dan pemecahan masalah, kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan, sebuah bahasa, cara berpikir dan alat berpikir, bangunan yang terus berubah dan berkembang, bermanfaat bagi semua orang, matematika bukan sekedar mengetahui pelajaran matematika tetapi terutama untuk melakukan matematika, dan suatu jalan untuk berpikir merdeka. Sedangkan menurut Prof. Dr. Nasution (2009: 8) menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar penghitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek. Dan menurut Susilo (1998: 227-228) Matematika bukanlah kumpulan angka, simbol, dan rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Justru sebaliknya, matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata.

kesulitan merupakan kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan untuk mencapai suatu tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih berat lagi untuk dapat mengatasinya. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menghasilkan hasil belajar. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh masalah karakteristik Matematika, masalah siswa, ataupun masalah guru. 1. Karakteristik Matematika yaitu objeknya abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya banyak memanipulasi bentuk-bentuk. Siswa memerlukan waktu dan peragaan dalam menangkap konsep yang abstrak itu. 

Siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep berikutnya, jika konsep yang sebelumnya tidak terbentuk dengan benar. 2. Masalah siswa Setiap siswa mempunyai kecepatan belajar yang berbeda-beda dan gaya belajar yang berbeda pula. Mereka mempunyai kecenderungan untuk membentuk konsep sendiri yang akhirnya membentuk miskonsepsi. Selain itu, mereka juga kurang dalam latihan mengerjakan soal-soal Matematika. 3. Masalah guru setiap guru mempunyai persepsi sendiri tentang Matematika, hakekat belajar, dan mengajar. Mereka mempunyai gaya mengajar atau metode mengajar sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun