Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Infrastruktur Tetap Harus Menggunakan Komponen dalam Negeri

10 Agustus 2018   23:23 Diperbarui: 10 Agustus 2018   23:31 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jembatan Kali Kuto, sumber: tribun jateng

Kita sekarang ini, sudah pasti menggunakan Ponsel yang 4G LTE. Rata-rata memang ponsel yang dijual di pasaran memang sudah yang 4G LTE. Nah, untuk bisa memasarkan ponsel yang bisa 4G LTE ini, komponen lokal atau TKDN harus ada.

Oke itu kita bicara ponsel. Tapi bagaimana kalau misalnya infrastruktur juga harus pakai TKDN, atau komponen lokal. Jujur saja, saya sebenarnya baru tahu juga. Saya tahu dari acara Diskusi Forum Merdeka Barat 9. FMB 9 ini, membahas soal peninjauan ulang sejumlah proyek infrastruktur untuk efisiensi anggaran.

Proyek infrastruktur yang ditinjau ulang ini, adalah yang menggunakan komponen impor. Presiden Joko Widodo sendiri yang menginginkan peninjauan ulang ini. Kenapa? Data BPS menunjukan, untuk semester pertama tahun 2018, terjadi kenaikan impor. Akibatnya, neraca perdagangan menjari defisit.

Yang diimpor ini juga, adalah bahan baku untuk infrastruktur. Misalnya baja.dan mesin serta alat listrik. Karena mengimpor bahan baku seperti ini, akhirnya, bisa membuat neraca perdagangan menjadi defisit.

Dengan melakukan peninjauan ulang seperti ini, atau melakukan rescheduling pelaksanaan proyek, devisa juga bisa dihemat hingga US$ 21 JUta setiap hari. Bayangkan saja, setiap hari.

Selain peninjauan ulang, untuk proyek infrastruktur juga, agar tidak membebani APBN, saat ini tengah dikembangkan KPBU atau Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha. KPBU ini modelnya bernama KPBU-AP yang merupakan skema baru dengan availability payment atau (AP).

Pembangunan infastruktur di Indonesia sendiri, membutuhkan hingga 4700 trilyun. Bukan sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur tersebut, pemerintah nantinya akan bekerjasama dengan investor.

Pemerintah nantinya, bisa mempromosikan bagaimana untuk menarik investor untuk mendanai infrastruktur.Kalau perlu memberikan penjaminan, untuk resiko politik agar investor tidak takut masuk kesini.

Bagaimana dengan proyek infrastruktur dari Kementrian PUPR. Ternyata, proyek infrastruktur di Kementrian PUPR ini sudah memakai komponen lokal hingga 99 persen. Jembatan Holtekamp dan Kali Kuto memakai baja produksi dalam negeri. Hanya kategori yang sangat khusus yang masih diimpor.

Semoga infrastruktur di Indonesia terus dibangun agar pemerataan pembangunan tidak hanya terpusat di Pulau Jawa dan membangun konektivitas antar daerah. 

foto : fmb9
foto : fmb9

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun