Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikawan dan Tradisi Bersirih

11 Februari 2019   15:47 Diperbarui: 11 Februari 2019   17:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto. Kelompok arisan Ikawan sedang bersirih

Foto.amorpost
Foto.amorpost
Ket. Kabi tempat menyimpan sirih pinang.

Ikatan Keluarga Dawan (IKAWAN) merupakan kelompok arisan keluarga Timor/Dawan yang ada di kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur dan sekitarnya. IKAWAN di bentuk pada tahun 1994 oleh Silvester Amloki,Kristian Nenomnanu, Alexander Ale dan Fransiskus Boi Ninu dengan Jumlah anggota awal pemebentukan kelompok kurang lebih sepuluh Kepala Keluarga.   

Seiring berjalannya waktu, jumlahnya kian bertambah dan kini mencapai tiga puluh lima kepala keluarga yang bergabung dalam kelompok arisan Ikawan. 

Tujuan dasar pembentukan IKAWAN diantaranya membangun relasi sosial antara orang Timor yang ada di Kota Larantuka dan sekitarnya juga sebagai wadah untuk menghimpun keluarga, membangun kebersamaan serta sebagai sarana pengakuan akan eksistensi orang Dawan di Flores Timur.

Dawan merupakan sub etnik dari suku-suku yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya dari Timor bagian barat yang meliputi Kabupaten Kupang,Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan memiliki bahasa Dawan sebagai bahasa pemersatu diantara orang atoin pah meto (sebutan bagi orang Timor).

Ada beberapa rutinitas bulanan yang dijalankan oleh kelompok arisan IKAWAN. sebagai media untuk merajut kebersamaan  diantaranya melakukan arisan bersama dalam bentuk uang, menabung dan simpan pinjam dalam kelompok. 

Di balik dari nilai kebersamaan ini, arisan juga sebagai sokoh dalam hal ekonomi bagi anggota keluarga IKAWAN. Namun uang bukan menjadi dasar dalam perkumpulan arisan ini melainkan semangat kekeluargaan dalam kebersamaan. Itu yang terutama.

Dalam kebersamaan ini, selain rutinitas arisan bulanan yang dijalankan ada tradisi yang selalu dijalankan dan selalu ada disetiap kumpulan orang-orang Dawan yakni Kabi (tempat menyimpan sirih pinang). Kebiasaan bersirih/menginang bukan merupakan hal baru bagi orang Dawan khususnya maupun suku-suku yang ada di NTT.

Bagi sebagian orang, makan sirih pinang itu menjijikan,tidak praktis dan terkesan kurang higienis karena konsekuensinya gigi kelihatan kurang bersih dan lainnya. Ada pula menyematkan kata bahwa tradisi bersirih itu primitif. Sudah tidak zaman lagi. Begitu ungkapan anak-anak muda umumnya. Namun demikian hal ini tidak berlaku bagi orang Dawan yang tergabung dalam kelompok arisan IKAWAN. Menerima suguhan dalam bentuk sirih pinang merupakan hal terindah sebagai wujud penghargaan akan nilai-nilai kemanusiaan diantara sesama.

Tradisi ini telah mengakar dari dulu. dan terus dijalankan dalam setiap keseharian mereka. Baik saat bertamu, mengikuti pertemuan maupun di tempat arisan. Tak peduli titel/jabatan yang melekat dalam diri dan kemajuan zaman yang serbah canggih. Sirih pinang menjadi teman dan tetap menjadi tradisi  bagi orang Dawan.

Bagi orang Timor umumnya dan IKAWAN khususnya selain bermanfaat untuk gigi agar kuat,Sirih pinang sebagai simbol dalam memberi salam, hormat, persahabatan serta perdamaian antara satu dengan yang lainnya. Sirih pinang  menjadi suguhan yang pertama/pembuka di setiap pertemuan. Hal ini terlihat dengan jelas saat di tempat arisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun