Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Getir Rasa Pada Kopi

20 Agustus 2017   17:12 Diperbarui: 20 Agustus 2017   17:52 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segelap warna kopi yang mengepul di depanku pagi ini

Hitam pekat segelap jelaga yang menempel kuat di selaput pembungkus hati

Gelapnya menghalangi jalan tembus cahaya

Mengalihkan pandangan pada pekatnya kopi 

Dulu rasanya selalu kutambahkan manis

Karena kupikir bukankah hidup sudah pahit

Mengapa pula kopi harus berasa pahit

Tapi ternyata

Itu tak semestinya

Kopi diperlukan pahitnya untuk bisa merasakan manis pada sekitar

Hanya satu hal yang tak bisa dihilangkan  pahitnya kopi

Rasa Getir,

Getirnya melihat senyummu sumringah 

Bukan untukku

Pagi ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun