Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Kampanyekan Perbaikan Nasib Nelayan?

23 Juli 2017   10:55 Diperbarui: 1 Agustus 2017   21:46 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memotong ikan segar dalam acara pasar ikan murah sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Makan IKan (Gemarikan) di Jakarta, Minggu (27/06/2016). Foto : Humas KKP

Sejak dua tahun lalu,heboh mengenai rendahnya konsumsi ikan di tanah air kita. Padahal negeri kita adalah negara bahari,yang kaya raya dengan segala macam ikan. Berita ini sempat menjadi viral diberbagai media sosial dan disiarkan diberbagai stasiun televisi. Bahkan cukup sejumlah elemen masyarakat ,ikut berperan serta melakukan kampanye gerakan makan ikan nasional.Bahkan betapa bermanfaatnya mengonsumsi ikan,juga menjadi bahasan dimana mana.Salah satunya adalah dengan mengonsumsi ikan secara berkesinabungan,dapat meningkatkan kecerdasan anak anak dan mencegah berbagai gangguan penyakit . Tentu saja gerakan ini patut diapresiasi. Karena kalau bukan kita yang mendukung upaya meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi penerus,siapa lagi?!

nelayan-7-597419d9880ecd475e3eb0a2.jpg
nelayan-7-597419d9880ecd475e3eb0a2.jpg
Kapan Perbaikan Nasib Nelayan Penangkap Ikan Dikampanyekan?
Tahun lalu kami secara khusus menghabiskan waktu hampir sehari penuh,menelusuri kehidupan para nelayan penangkap ikan di pantai Padang. Walaupun bukan pejabat dan bukan wartawan dan bukan siapa siapa,tapi berharap dapat menjumpai  perubahaan  pada kehidupan para nelayan ini. Akan tetapi, ternyata kehidupan mereka ,masih seperti 20 tahun lalu,ketika kami masih tinggal di Padang. Mungkin meniru lirik lagu:" Aku masih seperti yang dulu"
Beberapa tahun lalu,sempat di gadang gadangkan,bahwa  cara tradisional menangkap ikan dengan :"elo pukat" akan dijadikan salah satu objek wisata. Yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan para nelayan,dengan cara menyewakan pukat mereka bagi para wisatawan.Tapi agaknya rencana tersebut sudah terkubur di sapu ombak pantai Padang .Karena kami menengok dengan mata kepala sendiri dan berbicara dengan para nelayan,bahwa hidup mereka masih seperti yang dulu.

keterangan foto: "elo pukek" di pantai Padang,foto dokumentasi tjiptadinata effendi
keterangan foto: "elo pukek" di pantai Padang,foto dokumentasi tjiptadinata effendi
'Pukek' atau pukat adalah cara menjala ikan tradisional yang sudah ada sejak tempo dulu. Masih dijaga kelestariannya oleh warga Kota Padang yang berdomisili di sekitar pantai Padang Pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia ini menyimpan sejuta kisah hidup anak anak nelayan yang mungkin tidak banyak orang yang tahu.Hidup mereka tergantung cuaca, Kalau cuasa lagi bersahabat,maka mereka akan panen ikan.Tapi belakangan Padang diterpa hujan dan angin,yang menyebabkan mereka hanya dapat duduk digubuk mereka,sambil membetulkan jaring yang rusak karena tersangkut sampah yang membukit di dalam laut.

rumah makan ini bayar pajak,berarti bukan rumah makan liar,tapi mana perhatian pemerintah kota Padang?/dokumentasi tjiptadinata effendi
rumah makan ini bayar pajak,berarti bukan rumah makan liar,tapi mana perhatian pemerintah kota Padang?/dokumentasi tjiptadinata effendi
Satu Satunya Rumah Makan Ikan Bakar,Sedang Menunggu Ajal
Untuk menengok secara langung kediaman para nelayan tradisional ini, maka kami diantarkan oleh sahabat kami Al1qaf Darman.Satu-satunya rumah makan yang tampak ada di sana hanya menunggu waktu saja untuk terseret oleh ganasnya ombak pantai Padang bila tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, karena sebagian besar ruas tanah di sana sudah ambruk, seperti tampak pada gambar.

inilah rumah para nelayan penangkap ikan ,sama dengan apa yang saya tengok 20 tahun lalu/tjiptadinata efffendi
inilah rumah para nelayan penangkap ikan ,sama dengan apa yang saya tengok 20 tahun lalu/tjiptadinata efffendi
"A picture can tell morethan one thousand words" .Sebuah gambar dapat bercerita lebih banyak dari seribu kata kata. Tengoklah gambar rumah nelayan ini,maka mungkin hati kita akan tergugah. 

dokrpi
dokrpi
Pada dinding rumah makan ada tergantung pengumuman tentang pajak Rumah Makan. Berarti bangunan ini pasti bukanlah termasuk bangunan liar, karena membayar pajak pada pemerintah setempat..Rumah makan ini, tentu bukan hanya tempat bergantung kehidupan keluarga pemiliknya, tapi juga menyangkut kehidupan para karyawannya dan juga para nelayan elo pukek. Karena selama ini, hasil tangkapan mereka sudah ada yang menampung, yakni rumah makan ini. Nah, bila terjadi longsor lagi yang sudah di depan mata, ke mana lagi mereka harus menjual hasil tangkapan ikan mereka? Kapan ada kampanye untuk perbaikan nasib mereka?

Catatan: semua foto adalah asli,bukan hasil editing,Bila sewaktu waktu ada pejabat yang berkunjung ke Padang,mudah mudahan ada yangmau menyempatkan diri ,menyaksikan dari dekat kehidupan para nelayan penangkap ikan ini Dan berbaik hati untuk mengampanyekan 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun