Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Biarkan Diri Terbelenggu

27 Oktober 2015   23:55 Diperbarui: 28 Oktober 2015   00:40 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jangan Terbelenggu Oleh Zona Keamanan dan Kenyamanan

Orang tidak hanya bisa terbelenggu secara phisik,tapi bisa juga terbelenggu secara kejiwaan, Walaupun berbeda belenggu,namun mengakibatkan resiko yang hampir sama, yakni orang yang terbelenggu,tidak lagi memiliki kebebasan diri. Karena langkah langkahnya menjadi sangat singkat dan terbatas,

Oleh karena itu perlu menjaga diri, agar jangan karena terbius oleh kondisi yang nyaman dan aman, menjadikan kita lupa diri.

Jangan terbelenggu oleh nikmatnya zona keamanan dan kenyamanan. Karena cukup banyak orang yang secara sadar ataupun tanpa sadar telah terkurung dalam zona yang mampu membuat orang terlena ini.

Akibatnya :

  • Terjadi penurunan semangat untuk berubah
  • Tumpulnya kepedulian terhadap sesama
  • Masuk kedalam perangkap egoisme

Semangat untuk Berubah

Semangat untuk berubah, menjadi loyo,karena sudah merasa senang dengan apa yang sudah ada dan tidak berani melangkah keluar.. Kuatir apa yang sudah ada,akan berkurang atau bahkan hilang .Apabila hal ini dibiarkan berkelanjutan, maka seandainya, karena sesuatu dan lain hal, terjadi perubahan status untuk apa yang sudah dimilikinya, maka akan langsung menjadi stress dan depresi.

Tumpul Semangat Berbagi

Kenikmatan hidup dalam zona keamanan dan kenyamanan ini, menumpulkan semagat berbagi yang seharusnya menjadi ciri ciri khas manusia sebagai makluk sosial. Orang akan menjadi bersikap apatis dan masa bodoh, untuk apa yang terjadi disekelilngnya.

Perangkap Egoisme

Bila semangat untuk berbagi sudah tumpul, maka orang akan cendrung berubah menjadi egoime. Ditahap kehidupan seperti ini, maka perannya sebagai makluk sosial sudah dikalahkan oleh semangat kepentingan diri sendiri. Perangkap yang tercipta akibat kesalahan diri sendiri, tentunya tidak kalah dahsyatnya, bila dibandingkan dengan perangkap yang dipersiapkan oleh lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun