Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jadi Orang Tua Jangan Egois

26 Mei 2017   18:22 Diperbarui: 26 Mei 2017   18:30 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup santai ,tanpa sekat dalam keluarga,adalah jalan untuk mengawal keharmonisan dalam rumah tangga./dok.pribadi

Jadi Orang Tua,Jangan Egois

Lazimnya orang tua, sering memberikan petuah petuah kepada anak cucu, bagaimana seharusnya bersikap, bertutur kata dan berinteraksi dalam kehidupan .Baik dalam hubungan kekeluargaan,maupun dalam hubungan dengan lingkungan.

Mungkin saking asyiknya memberika nasihat ,bijaksana bijaksini,membuat banyak orang tua,lupa untuk menasihati diri sendiri.Hal ini dapat terjadi pada siapa saja. Mungkin saking banyaknya orang yang minta nasihat atau konsultasi berbagai masalah hidup,dapat membuat orang secara tanpa sadar menjadi lupa diri.

Lupa,bahwa sebelum memberikan nasihat kepada orang lain,justru yang pertama tama harus dinasihati adalah diri sendiri.Hal ini sangat penting,untuk menjaga ,agar apa yang diajarkan atau dinasihatkan kepada orang lain,adalah apa yang dilakukan dalam kehidupan pribadi.

Egoisme yang Terselubung

Orang tua,senang mendapatkan perhatian dari anak,mantu dan cucu cucu,tentu saja merupakan hal yang sangat manusiawi.Namun seringkali kebablasan,sehingga maunya menjadi pusat perhatian dalam segala hal.

  • Ingin didengarkan,tapi tidak mau mendengarkan
  • bercerita tentang berbagai masalah yang dihadapi
  • lupa bahwa anak,mantu cucu,juga mempunyai masalah tersendiri
  • ingin disowani,tidak memikirkan kondisi keuangan anak anak
  • ingin diperhatikan,tapi jarang memberikan perhatian

Anak Anak Terlahir dari Orang Tua,Tapi Bukan Milik Orang Tua

Tanpa ada orang tua,maka anak anak tidak akan terlahir. Karena tidak mungkin anak lahir dari pohon pisang atau dari dijatuhkan oleh bangau yang terbang tinggi,seperti kisah kisah dongeng. Anak anak memang terlahir dari orang tua,tapi bukan berarti anak anak adalah milik orang tua,sebagaimana memiliki barang barang lainnya

Mereka menjadi miliknya sendiri dan berhak menentukan pilihan hidupnya masing masing. Ketika anak anak sudah dewasa,maka peran orang tua adalah memberikan nasihat dan saran saran yang diperlukan,demi untuk kebaikan anak anak,tapi bukan mendiktekan mereka,harus menuruti kemauan kita.

Akibat Memaksakan Kehendak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun