Habis Lebaran, Terbitlah Tagihan

Dalam minggu ini, kami berdua sibuk memposting ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri,Mohon Maaf Lahir dan Batin. Baik di facebook,via WA dan SMS. Mencoba menelpon teman teman lama,yang sudah lama tidak pernah ketemu secara phisik. Tapi ada yang ditelpon berulang kali,terdengar jawaban dari komputer:" The number that you have called is not be find.Please check the number" 

Sudah berulang kali dilakukan check and recheck,ternyata nomornya benar alias tidak salah pencet. Salah satunya adalah nomor telpon pak H.Jamal ,sahabat baik kami sekeluarga.  Ya mau apa lagi,selain berpikiran positif,beliau sangat sibuk melayani tamu tamunya,yang datang berlebaran.

Pagi ini Dapat Panggilan Telpon

Baru pagi ini dapat telpon dari pak H.Jamal:" Assalaimualaikum Pak Effendi. Onde mandeeh,mohon maaf sabaleh jo kapalo,baru baco ado miscall berkali kali ." Tapi sebelum pembicaraan berlanjut,saya putuskan pembicaraan :" Maaf pak Haji,bia ambo nan manalepon yoo" .Karena kalau dari Indonesia,menelpon ke Australia,dalam 3 (tiga menit) dua ratus ribu pulsa melayangl. Kami sudah alami sendiri. Makanya ,pembicaraan saya putuskan dan langsung telpon balik ke Pak H.Jamal

Dalam hitungan detik,pembicaraan sudah tersambung lagi dan setelah saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri,cerita kami langsung mengangkasa. Tapi saya lebih banyak mendengarkan,bahwa pak H.Jamal kedatangan tamu dari kampung. Ada dua minibus.Rumah jadi ramai  dan sekalian disulap jadi penginapan darurat,karena tamu tibanya sudah malam ,akibat kemacetan dijalan raya. Tentu saja sangat senang dikunjungi para kerabat dari kampung ,apalagi mereka sempat menginap dua malam dirumahnya.

Habis Lebaran,Terbitlah Tagihan

Dipenghujung pembicaraan kami ,pak H.Jamal berkelakar:" Pak Effendi, habis lebaran ,terbitlah tagihan. Karena saya kan sudah lama pensiun,mana ada persiapan uang tunai untuk layani sebanyak itu para tamu kami.Maka harus gesek gesek Kartu Kredit di ATM. Nah.habis lebaran ini,saya tinggal menunggu terbitnya Surat Tagihan dari bank",katanya sambil ketawa ngakak.

Indak Kayu, Janjang Dikapiang

Karena lahir di Sumatera Barat,maka saya memahami sedikit tentang  petatah petitih disini,antara lain:" Indak kayu,janjang dikapiang". Maksudnya,kalau tidak ada kayu,maka anak tangga yang dibelah belah. Untuk tidak mengecewakan para tamu,kalau tidak cukup uang kontan,maka kartu kreditpun  boleh.  Tamu datang dari jauh jauh,apakah mau dikasih pulang dengan tangan hampa? Nggak mungkinlah ya. Bagaimana dengan anak anak yang ikut serta? Apa tegaan nggak ngasih :"angpau?" Nah, untuk menyenangkan hati para tamu yang sudah bersusah payah datang dari jauh,kartu kreditpun digesek gesek,yaa nggak masalah juga.Apakah hal ini hanya terjadi di kampung halaman saya saja ataukah juga di daerah lain,saya tidak dapat menjawabnya.

Tulisan ini,sekedar intermezzo di pagi yang dingin ini,setelah Lebaran baru saja berlalu dan dengan suasana masih berlebaran,sebagian sudah harus masuk kantor lagi.Bagi yang kelupaan ,sekali lagi Selamat Hari Raya Idul Fitri 

Tjiptadinata Effendi