Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Tidak Mungkin Menjadikan Semua Orang Sahabat, Minimal Jangan Dimusuhi

24 Februari 2017   10:02 Diperbarui: 24 Februari 2017   10:58 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang menjepret gambar ini adalah istri saya,makanya berani saya postingkan disini hehe (Dokumentasi Roselina)

Bila Tidak Mungkin Menjadikan Semua Orang Sahabat Kita, Minimal jangan Jadikan Musuh

Bila tidak mungkin menjadikan semua orang sebagai teman atau sahabat kita karena berbagai pertimbangan, sesungguhnya minimal kita tidak harus memusuhi. Ini bukan kotbhah di atas mimbar, tapi sekadar mengambarkan bahwa siapapun diri kita dapat menjadi bagian dalam mengaplikasikan hidup berbagi. Dan salah satu jalan yang dapat dilakukan adalah dengan berbagi pengalaman hidup yang mungkin saja ada manfaatnya bagi orang lain.

Ada the wisdom words atau kata kata bijak yang terkesan sudah kuno, tapi tetap saja tetap up to date untuk dijadikan pedoman hidup atau sekurang-kurangnya menjadi input yang berguna. Apapun agama yang kita imani, mengacu pada kesimpulan bahwa "Sehebat apapun atau sekaya apapun seseorang, hidupnya tidak ada nilainya bilamana selama hidupnya tidak membawa manfaat bagi orang lain".

Nah, harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, masa iya manusia mati tidak meninggalkan sesuatu hal yang benilai dari dirinya?

Benarkah Tulisan yang Berbau Motivasi  dan Inspirasi Tidak Laku Lagi untuk Dijual?

Saking heboh dan sibuknya masyarakat terhadap berita-berita terkini seakan-akan tulisan yang bersifat atau berbau inspirasi sudah tidak laku lagi untuk "dijual". Saya mencoba melakukan introspeksi diri dengan searching di Google, ternyata masih banyak yang dengan senang hati men-sharing kan tulisan-tulisan saya yang kental dengan bau-bau motivasi dan inspirasi. Hal ini menyemangati saya untuk tetap menulis setelah sempat bertanya-tanya pada diri sendiri "Jangan-jangan apa yang saya tulis bagaikan orang menjual kue lelang yang dijajakan dengan separuh harga, tapi tetap saja tidak diminati." Pertanyaan tersebut sudah terjawab, bahwa kendati dalam kebisingan dan kebrisikan dunia politik dan heboh sara dan isu agama, masih ada yang dengan setia membaca dan dengan ikhlas membagiikan tulisan yang saya postingkan. Setidaknya tidak sia-sialah saya menghabiskan waktu, energi dan dana untuk menulis dan mem-publish nya.

Kembali ke Topik Pembicaraan

Satu satunya kelebihan  orang seusia saya adalah sudah pernah mengalami masa-masa muda dengan segala suka dan duka. Suka dan senangnya ketika di usia muda, namun bagi yang masih muda, belum pernah sekali juga merasakan bagaimana menjadi tua. Berpijak kepada "kelebihan " itu, maka dengan penuh rasa percaya diri saya menulis dan mem-publish nya. Dari mulai seminggu sekali, menjadi sehari satu artikel dan beberapa bulan belakangan meningkat menjadi sehari dua artikel.

Yang esensialnya tidak beranjak jauh dari cuplikan-cuplikan kisah hidup pribadi maupun kisah hidup orang lain yang menurut saya patut mendapatkan perhatian dan menjadi masukan yang berharga.

Melepas Semua Belenggu Diri

Kami sekeluarga termasuk orang Tionghoa yang pertama yang berani meninggalkan zona aman dan nyaman,dari Kampung Tionghoa,Pondok,Pulau Karam,Kali kecil ,Jalan Kelenteng,untuk beranjak pindah ke "zona merah" ,yakni Wisma Indah . Banyak yang berupaya menasihati ,untuk membatalkan niat tersebut,karena dianggap sangat riskan bagi keselamatan kami sekeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun