Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diajak Makan Nasi Kucing No Problem! Nasi Anjing? Kita Marah

6 April 2020   09:02 Diperbarui: 6 April 2020   09:25 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : alamy stock photo

Bukti Efek Betapa Dahsyatnya Efek Psikologis 

Pada awal mendengar nama "nasi kucing" saya berpikir mungkin nama ini hanya sekedar ingin melukiskan betapa malangnya nasib orang miskin karena harus makan nasi kucing.

Tapi ketika saya dan istri berkunjung ke Yogya, kami ingin merasakan bagaimana rasanya nasi kucing itu? Apakah secuil nasi dan sepotong ikan asin sebagaimana kesukaan seekor kucing? Maka kami naik beca ke Malioboro. Ikut makan malam lesehan disana. Satu bungkus nasi kucing pada waktu itu harganya perbungkus 3 ribu rupiah. Dibungkus dengan daun pisang dan ketika bungkusan dibuka, diatas nasi ada teri dan tempe goreng, bahkan ada telur mata sapi. Eee dalam waktu dan tempo se singkat singkatnya hanya tersisa daun pisangnya saja, sedangkan nasi dan lauk pauk ala kadarnya ludas. Saya bilang pada  istri, saya masih belum kenyang, tapi istri membisikan "Ntar kegemukan".

Tapi mungkin menyaksikan wajah saya tiba tiba meredup kayak anak kecil tidak dibelikan permen, maka buru buru istri saya pesan satu bungkus lagi nasi kucing. Eee ternyata yang keduapun ludas dalam waktu singkat.  Saya tidak ingat lagi, apakah sudah pernah menuliskan kisah makan nasi kucing ini atau belum. Maklum artikel sudah berapa lumayan banyak.S ama sekali tidak ada rasa risih, apalagi sampai merasa tersinggung.

Tapi kalau ada yang bilang "Wah pak Effendi, makan nasi anjing di Yogya ya?" Darah saya langsung mendidih dan tensi naik. Saya marah, karena merasa harga diri tersinggung dibilang makan nasi anjing. Padahal kucing juga seekor hewan dan anjing juga seekor hewan. Keduanya adalah hewan peliharaan yang sangati disenangi oleh orang banyak. Terus mengapa saya tersinggung dan marah,dibilang makan nasi anjing ? Betapa dahsyatnya efek psikologis yang tercipta dalam masyarakat

Efek Psikologis Yang Tercipta Dalam Masyarakat'

Hal ini membuktikan bahwa efek psikologis yang tercipta dalam masyarakat mampu mempengaruhi cara berpikir bahkan cara hidup kita secara amat pribadi Nah, apakah hanya saya yang merasakan hal ini? Tentu saja saya tidak bisa menjawabnya karena jawaban atas pertanyaan tersebut ada dalam hati setiap orang.

Boleh jadi jawabannya berbeda beda, tapi rasanya tidak akan ada orang yang senang dan berterima kasih bila kita ajak makan dan bilang "Maaf ini ada nasi anjing silakan dimakan." Tapi kalau kita bilang "Maaf ya, yang ada cuma nasi kucing, mari kita makan" maka dengan senang hati orang akan menerima ajakan kita. Kalau tidak percaya, silakan dicoba sendiri. Ajak teman atau pacar dan suguhkan sebungkus nasi dan bilang padanya "Sayang, ini ada nasi anjing untuk mu, silakan disantap". Coba perhatikan bagaimana reaksinya?

Ngomongnya Hilir Mudik, Tujuannya Apa sih?

Kalau kakek kakek mau menasihati anak cucunya, ya biasalah hilir mudik dulu baru menyampaikan tujuan sebenarnya. Nah, sesungguhnya tujuan tulisan ini adalah mengajak agar jangan sampai kita larut terimbas efek psikologis dari Covid 19 ini. 

Jadi kalau kita batuk karena kebanyakan makan kacang dan tiba tiba ada yang bilang "Aduh, jangan jangan anda terinfeksi Virus Corona" jangan langsung hati menjadi ciut dan tiba tiba diserang rasa was was dan menjadi panik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun