Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dunia Pendidikan Semakin Kelabu?

19 Februari 2020   06:31 Diperbarui: 19 Februari 2020   06:37 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: abc.net.au

Terjadi di India, 68 Siswi Dipaksa Guru Melepas Pakaian 

More than 60 young women at a school in India have said they were forced to strip and show their underpants to teachers in order to prove that they were not on their period. (sumber)

Apa yang terjadi di India memang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kita, tapi karena menyangkut dunia pendidikan maka rasanya perlu menjadi perhatian kita semuanya. Apalagi dengan berita tentang guru memukul siswa, seperti yang menjadi viral belakangan ini. Antara lain:

Idiyanto, guru SMAN 12 Bekasi memukul anak muridnya di tengah lapangan lantaran terlambat datang ke sekolah. Kejadian itu direkam salah satu siswa lalu diunggah oleh mantan siswa ke akun Facebook hingga viral. Dalam video tersebut tampak sang guru memukul pundak dan kepala dua anak muridnya beberapa kali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasib Guru Pukul Murid di SMAN 12 Bekasi, Dibela Anak Didik tapi Berujung Dimutasi"

Hal ini telah menimbulkan pro dan kontra yang tampak saling lempar opini dalam masyarakat yang tersebar di berbagai media sosial maupun WA dan blog pribadi. Ada yang membela guru dan ada yang mengutuk karena telah melakukan aksi kekerasan terhadap anak didiknya. 

Sementara itu ada yang membela pihak guru karena ada siswa yang memukul guru, bahkan ada orang tua murid yang mengejar guru dengan parang dan tombak.

Sehingga tak dapat dipungkiri, bahwa apa yang terjadi di sekolah telah menimbulkan dampak perpecahan dalam masyarakat luas antara yang membenarkan adanya tindak kekerasan dengan alasan niat baik untuk mendidik, tapi dilain pihak dengan tegas menyatakan bahwa di sekolah tidak boleh terjadi tindak kekerasan atas nama apapun.

Apakah Kita Berada di Pihak Penonton?

Terus menyaksikan adegan yang bagaikan film laga di layar lebar yang pelakunya adalah dua pihak yang saling terkait dalam dunia pendidikan, yakni guru dan murid. Apakah kita hanya berada di pihak sebagai penonton? Tentu saja bukan semacam ini yang diharapkan.

Karena walaupun semua kejadian tidak berhubungan langsung dengan anak cucu dan keluarga kita, tapi setidaknya menjadi alarm bagi kita semuanya, bahwa apa yang terjadi atas diri orang lain bukan tidak mungkin suatu waktu bisa saja terjadi pada salah satu keluarga kita. Baik sebagai pihak korban aksi pemukulan atau sebaliknya, malah sebagai pihak yang melakukan aksi kekerasan dalam dunia pendidikan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun