Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suasana Hati Galau dan Sedih? Ini Resep Ampuh untuk Mengatasi

17 Februari 2020   19:42 Diperbarui: 17 Februari 2020   20:00 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M.Syafei, terlelap kelelahan ,setelah seharian kerja keras sebagai pemulung/dokpri

Terkadang Kita Merasa Diri Orang Paling Menderita

Secara tanpa sadar, ,cukup banyak orang yang merasa dirinya adalah orang yang paling menderita di dunia ini Dan saya salah satu diantaranya,yang merasakan demikian, dimasa masa hidup kami terpuruk. 

Jam 3 .00 subuh istri sudah harus bangun dan sambil membawa putra pertama kami yang belum genap 4 tahun, menuju ke Stasiun Kereta Api. Dari sana dengan menumpang Kereta Api menuju ke Stasiun K.A di Pariaman yang jarak tempuhnya sekitar satu jam, untuk membeli kelapa di sana.

Sementara itu,saya sudah mulai bekerja di kedai yang merangkap tempat tinggal kami,untuk mengupas kelapa dan mempersiapkannya. Karena biasanya jam 4 .00 subuh pelanggan kami umumnya Tukang Cendol dan kedai nasi,maka mereka sudah harus bekerja subuh itu mempersiapkan segala sesuatu, sehingga bila sudah siap dapat segera dijual. 

Pada masa itu,saya merasa bahwa kami adalah orang yang paling menderita. Bayangkan istri yang tubuhnya sudah kurus kering dan tersisa 42 kg,masih harus kerja keras setiap hari,tanpa jedah di hari Minggu.

Ketika putra orang lain,masih terlelap di sofa empuk dalam kehangatan pelukan ibunya, anak kami  irmansyah Effendi, yang waktu itu baru satu orang, sudah harus bangun untuk ikut ibunya. Karena bila wanita muda sendirian keluar rumah disaat hari masih gelap.maka image orang sangat negatif. Tapi dengan membawa anak,orang paham bahwa ia sedang mencari nafkah.

M.Syafei didepan komoditas bisnisnya /dokpri
M.Syafei didepan komoditas bisnisnya /dokpri
Menyaksikan Orang Tidur di Gerobak Selama Bertahun Tahun, Menyadarkan Saya

Hingga kelak hidup kami sudah berubah total,sejujurnya dalam memori saya ,kami sekeluarga adalah orang yang pernah mengalami hidup paling menderita. 

Suatu hari, ketika berkesempatan pulang ke Indonesia, saya dan istri berkunjung ke kantor putra kedua kami Irwan Effendi di Jalan Tongkol.Jakarta. Tiba-tiba saya menyaksikan ada pria setengah baya, sedang membenahi seonggok botol botol plastik,bekas minuman dan juga kaleng kaleng bekas minuman.

Saya menyempatkan diri untuk bertanya.Ternyata pria ini mengaku  bernama M. Syafei. Dirinya sudah enam tahun tinggal di dalam gerobak. Menurut Syafei, semuanya dilakukan demi putra satu satunya. 

M. Syafei yang mengaku asal Demak ini, bercerita bahwa ia meninggalkan desanya sejak putranya berusia 8 tahun. "Alhamdulilah dengan cara begini, putra saya kini sudah duduk di SMP dan menjadi juara kelas." Kata laki-laki ini dengan mata berbinar binar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun