Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setulus Hati tapi Kok Menuntut?

8 Juni 2019   07:00 Diperbarui: 8 Juni 2019   07:25 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: 2 Januari 1965 di Padang/dokpri


]angan Sampai Makna :"Setulus Hati " Memudar Ditelan Zaman

Arti dan makna kata "tulus" anak SD pun sudah tahu,jadi tidak perlu kita repot berselancar di google atau ke wikipedia,untuk mengetahui arti dari kata tulus ini. Ketika kita menyerahkan sekardus mie instant untuk meringankan beban korban banjir,kita sama sekali tidak kenal dengan orangnya dan malahan tidak tahu ia berasal dari mana. 

Setelah menyerahkan ,kita langsung pamit. Titik. Pemberian ini diberikan setulus hati. Kalau ketika kita memberikan bantuan, untuk korban bencana alam, tapi sudah mempersiapkan wartawan untuk meliputinya berarti pemberian kita sudah tidak dapat lagi dikategorikan pemberian setulus hati.  Apalagi kalau sampai menyuruh orang yang menerima pura pura menangis dan sebagainya.Karena kita memberi dengan mengharapkan "upahnya" berupa nama kita masuk koran atau disiarkan di tivi. Dalam hal ini ,"bisnis terselubung " sudah terjadi,yakni kita memberi dan mendapatkan imbalan berupa popularitas diri.

Terbawa Dalam Kehidupan Berumah Tangga

Seorang suami yang terlilit hutang mengatakan kepada isterinya: "Sayang, kau tahu bahwa  aku mencintaimu dengan setulus hati dan segenap jiwaku.Jadi ,tolong dong ,bantu aku melunasi hutang hutangku.Perhiasanmu kan banyak".

Lagi lagi .kata :"tulus" dinodai habis habisan  dan  sudah tercemar ,sehingga  kehilangan marwahnya.Karena itu ,sebelum menikah,orang perlu waktu untuk masing masing menjajaki,kesamaan persepsi,tentang arti kata:"cinta yang tulus". Agar mampu  merawat cinta,sepanjang hayat. Cinta yang tulus itu tidak menuntut apapun dari orang yang dicintai,dengan cara apapun. 

Kalau memang antara suami isteri terjalin cinta yang tulus,maka tanpa perlu diminta, seorang istri pasti tidak akan tega melihat suaminya  harus merengek rengek minta tolong. Karena begitu melangkah untuk memutuskan hidup bersama dalam sebuah pernikahan,maka istilah :"ini milik saya " dan " itu milik kamu" sudah seharusnya dilebur menjadi:"milik kita bersama"

ket.foto : 2 Januari,2015 di Jayakarta Hotel di Jakarta/dokpri
ket.foto : 2 Januari,2015 di Jayakarta Hotel di Jakarta/dokpri
Ketulusan Cinta Dinilai Berdasarkan Hitungan Berapa Kali Mengatakan :" I love you " ?"

Ada ribuan "resep" untuk merawat hubungan cinta dalam kehidupan berumah tangga. Antara lain,ada yang menakar cinta,berdasarkan berapa kali mengucapkan kalimat:" I love you" kepada pasangan hidupnya dalam waktu 1 X 24 jam. Tentu saja ,setiap orang berhak ,untuk memiliki kriteria tersendiri,tentang arti dan makna :"cinta yang tulus"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun