Kemarin,hari Minggu tanggal 5 Mei 2019, kami hadir diantara sekitar 170 tamu yang berada di ruang resepsi pernikahan Kevin dan Keiza. Sebagian besar datang dari Indonesia,baik dari Padang, Medan, Jakarta, Malang dan kota kota lainnya.Â
Hanya sebagian kecil dari antara tamu yang hadir,memang domisili di Australia,termasuk kami berdua yang selama ini tinggal di Australia Barat.Â
Seluruh Tamu Menginap di Grand Mecure
Selama beberapa hari ini, hotel Grand Mecure yang terletak dijantung kota Melbourne seperti "kebanjiran" para tamu yang datang dari Indonesia. Di lobbi hotel, di dalam lift dan diruang makan pagi suara pembicaran yang diringi ketawa gembira di dominasi oleh suara orang Indonesia.Â
Mengapa di pilih hotel ini, tentu sudah dapat ditebak karena lokasinya berada dipusat kuliner dan pertokoan semacam Glodok di Jakarta, sehingga para tamu cukup keluar hotel dan jalan kaki untuk mencari makanan kesukaan ataupun shopping.Â
Disamping itu, beberapa orang dari Penerima tamu hotel ternyata dari Indonesia bahkan yang menerima tamu di ruang makan pagi adalah pak Samuel yang juga berasal dari Yogyakarta.
Sehari sebelumnya seluruh anggota keluarga ,diajak bersama sama dalam "City Tour" dengan menggunakan sebuah bus wisatayang berkapasitas 57 orang penumpang.Â
Karena udara di Melboourne berada diseputar 12 derajat Celcius yang cukup dingin bagi kebanyakan orang Indonesia, maka dalam bus yang dinyalakan bukan Air Condition seperti di Indonesia,melainkan Heater atau pemanas udara. City Tour yang berlangsung sejak jam 9.00 pagi hingga malam sewanya sekitar 1.200 dolar perhari.
Beda "Wedding Day " dan "Marriage "
Sebelum resepsi ,acara pemberkatan pernikahan dilangsungkan di Kapel,yang lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari gedung dimana resepsi pernikahan dilangsungkan. Dekorasi mirip dengan "Wedding Chapel " di  Las Ve Gas ,tapi prosesnya berbeda.