foto: tjiptadinata effendi/bersama teman teman di Bandung
Melainkan Lewat Contoh dan Teladan
Kosa kata :"intoleransi" ,belakangan ini semakin melambung tinggi. Kita tidak perlu membahas kepada siapa "gelar" intoleransi ini ditujukan,karena hanya akan menyebabkan terjadinya gesekan lain.Â
Bila terjadi kesenjangan prilaku dalam hidup bermasyarakat,maka sebelum  melemparkan tuduhan kepada orang lain atau mencari kambing hitam ,alangkah eloknya bilamana kita meluangkan waktu beberapa menit untuk bertanya kepada diri kita sendiri. Jangan jangan diri kita pribadi atau salah satu dari anggota keluarga kita,termasuk dalam kriteria yang disebut sebagai orang yang intoleransi.Â
Tanpa perlu membahas tentang arti dan makna dari kata "intoleransi" ini,agaknya semua lapisan masyarakat sudah memakluminya. Toleransi dapat dimaknai  sebagai sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam ruang lingkup lainnya.Â
foto:tjiptadinata effendi /bersama keluarga besar di Padang
Perlu Mendidik Anak Sedini Mungkin Untuk Mengaplikasikan Hidup BertoleransiÂ
Sikap toleransi tidak mungkin datang tiba tiba saja ,bagaikan hujan ditengah hari. Sikap ini telah terbentuk sejak dari kecil. Karena itu bagi mereka yang sejak kecil tidak terbiasa hidup dalam keberagaman,maka ketika sudah dewasa tiba tiba saja dihadapkan pada kewajiban untuk hidup bertoleransi antar sesama ,walaupun berbeda suku,budaya dan  agama menciptakan kegamangan dalam dirinya.Â
Karena selama ini yang tertanam dalam hati dan pikirannya adalah bahwa satu satunya yang benar adalah  dirinya atau kelompok dimana ia lahir dan dibesarkan. Khusus untuk tipe kelompok orang seperti inilah diperlukan berbagai peraturan ,termasuk menerbitkan Perda,untuk memaksa mereka mematuhi hidup bertoleransi.Â