Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menata Hati Tidak Semudah Menata Ruangan

22 Februari 2019   07:52 Diperbarui: 22 Februari 2019   08:07 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Mungkin hampir setiap orang pernah menata ruangan yang ada dirumahnya. Mengatur letak meja dan kursi, yang sudah tidak lagi pada tempatnya. Menyapu seluruh sudut ruangan yang selama ini belum sempat dibersihkan, serta membuang semua barang barang bekas yang sudah tidak layak ditempatkan disana.

Misalnya koran bekas yang sudah tidak dibaca lagi, pot bunga yang sudah pecah dan benda apapun yang dianggap merusak pandangan mata dan suasana hati dibuang. Sehingga ketika kita kedatangan tamu, tampilan ruangan yang bersih dan apik akan ikut menyemarakan perjumpaan kita. Untuk membersihkan seluruh ruangan, mungkin butuh waktu dari pagi hingga menjelang sore.

Ternyata Menata Hati Jauh Lebih Rumit

Ketika kita mencoba menata hati, ternyata tidak semudah membersihkan ruang tamu  dirumah kita. Ada begitu banyak yang menyebabkan "ruang hati" kita tampak tidak menyenangkan, bahkan terkesan suram. Antara lain, masih ada sisa sisa debu yang bernama :"kesombongan, kemalasan , kemarahan, iri hati, bahkan mungkin saja masih ada sudut hati kita yang sudah dimakan rayap yang bernama dendam dan kebencian. 

Kalau sewaktu  menata dan membersihkan ruangan dirumah kita cukup waktu seharian, tapi ternyata untuk menata ruang hati kita butuh waktu yang panjang.

Perbedaan lainnya yang mencolok adalah ketika membersihkan ruangan dirumah kita sibuk bergerak kesana kemari. Memindahkan kursi dan meja, membersihkan karpet dan seterusnya. Akan tetapi ketika tiba saat kita membersihkan ruang hati, justru membutuhkan ketenangan. Karena bila terlibat berbagai kesibukan phisik, mustahil kita akan dapat fokus untuk membersihkan ruang hati kita.

Melakukan Introspeksi Diri

Membersihkan ruang hati,dikenal dengan istilah introspeksi diri ataupun retreat pribadi. Menganalisa, apa saja yang seharusnya tidak boleh dilakukan tapi toh sudah terlanjur kita lakukan. Sebaliknya, ada hal hal yang semustinya kita kerjakan karena sudah menjadi kewajiban tapi kalau kita mau jujur pada diri sendiri banyak hal yang belum dikerjakan, entah karena alasan apapun.  

Kemudian lanjut menelusuri, mengapa masih ada rasa kesombongan pada diri kita? Terkadang kita merasa lebih hebat dan lebih baik daripada orang lain. Rasa hati yang keliru ini, secara tanpa sadar akan menjelma dalam ucapan dan tindakan kita yakni kurang menghargai kinerja orang lain.

Menata Hati Perlu Jujur pada diri sendiri 

Menata hati dibutuhkan kejujuran pada diri sendiri Tanpa ada kejujuran, maka hanya akan membentuk kepribadian kita menjadi sosok yang munafik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun